Dukung Akselerasi Menteri Imipas, Lapas Pancurbatu Tabur Benih Ikan dan Pelatihan Kemandirian

TRIBUN-MEDAN.com, PANCURBATU – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pancurbatu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut), menggelar kegiatan pelatihan Kemandirian Service AC (Air Conditioner) bagi WBP yang bekerja sama dengan Yayasan Anugerah Insan Residivis (YAIR), Penandatangan Kerja Sama dengan KPN Pengayoman Lapas Pancurbatu serta Penaburan 4200 benih bibit ikan lele untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Lapas Pancurbatu, Selasa (12/11/2024). 

Bertempat di Ruang pertemuan Bimbingan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Pancurbatu, Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kalapas Kelas IIA Pancurbatu, Nimrot Sihotang dan Para Pejabat Srtruktural serta jajaran staf Lapas kelas IIA Pancurbatu, Instruktur dari YAIR Sumut dan 25 Orang WBP Lapas Pancurbatu peserta Pelatihan Kemandirian Service AC.

Tapi ada yang berbeda dengan kegiatan kali ini, DWP Lapas Pancurbatu juga turut serta dalam kegiatan dengan memberikan dukungan 1000 Bibit Ikan Lele untuk mendukung program ketahanan pangan bidang perikanan. 

Baca juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Rutan Kelas IIB Sidikalang Tanam Jagung, Panen Tomat dan Cabai

Dalam paparannya, Kalapas Pancurbatu berterima kasih kepada YAIR, KPN Pengayoman Lapas Pancurbatu dan DWP Lapas Pancurbatu yang mendukung setiap kegiatan pembinaan yang ada di Lapas Pancurbatu. Trimakasih buat YAIR, Pak Adhe, Ibu ketua DWP Lapanba, Joan Nimrot dan Ketua KPN Pengayoman Lapas Pancurbatu, Raymond Rumahorbo dan harapannya program ini akan terus berlanjut sampai hilirisasi dari apa yang kita kerjakan hari ini. 

“Tentunya ini menjadi bagian dari hak-hak para warga binaan untuk mendapatkan pembinaan dan sebagai upaya mendukung Asta Cita Bapak Presiden dan Program Akselerasi Bapak Menteri Imipas untuk program ketahanan pangan,” ungkapnya.

Masih kata Kalapas, pihaknya terus berupaya menciptakan inovasi pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang kreatif dan produktif agar setelah selesai menjalani masa pidananya.

"Mereka mempunyai kemampuan untuk bekal hidup di lingkungan masyarakat sehingga tidak lagi kembali melakukan perbuatan yang melanggar hukum," tutup Nimrot Sihotang. (*)