Iran vs Israel

TERUNGKAP Jaringan Intelijen Iran di Israel, Rekrut Mata-mata Awasi Mossad hingga Misi Bunuh Ilmuwan

Di tengah ancaman serangan balasan Iran atas serangan 1 Oktober, Israel membongkar jaringan intelijen Iran di Tel Aviv.

Editor: Juang Naibaho
Tangkapan Layar Video
Militer Israel resmi serang Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari. Serangan itu malah disebutnya sebagai latihan pertahanan diri. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, mengatakan AS mengetahui Israel telah melakukan serangan terhadap Iran. (Tangkapan Layar Video) 

TRIBUN-MEDAN.com - Di tengah ancaman balasan Iran atas serangan 1 Oktober lalu, Israel membongkar jaringan intelijen Iran di Tel Aviv.

Operasi gabungan yang melibatkan Shin Bet (ISA), Unit Investigasi Kejahatan Internasional Kepolisian (Yahbal), dan Unit Cyber  Lahav 433 berhasil mengungkap jaringan intelijen Iran di Israel.

Jaringan intelijen ini diduga beroperasi untuk merekrut dan mengaktifkan warga negara Israel sebagai mata-mata untuk Republik Islam.

Demikian Kepolisian Israel mengumumkan hasil investigas itu pada Kamis (31/10/2024) dikutip dari Jerusalem Post.

Operasi gabungan itu juga menangkap Rafael dan Lala Gulayev dari Lod, sebuah kota di Distrik Tengah, Israel. Keduanya berusia 32 tahun, yang diduga menyelesaikan tugas perekrutan intelijen.

Mereka dituduh bekerja atas nama Iran dan merekrut warga Israel yang keluarganya berasal dari wilayah Kaukasus.

Penyelidikan tersebut juga mengungkap bahwa Elkhan Agayev, warga negara Azerbaijan berusia 56 tahun yang bekerja atas nama agen Iran. Agayev dilaporkan merekrut keluarga Gulayev.

Atas perintah Agayev, pasangan tersebut dilaporkan melakukan pengawasan di lokasi keamanan sensitif di Israel, termasuk markas besar Mossad.

Selain itu, dakwaan diajukan pada terhadap warga Bnei Brak, Asher Binyamin Weiss, yang dituduh mengikuti seorang ilmuwan nuklir Israel atas arahan agen-agen Iran. 

Weiss diduga menerima instruksi dari agen-agen tersebut untuk membunuh ilmuwan tersebut.

Weiss menghadapi tuduhan menghubungi agen asing, memberikan informasi kepada musuh, dan menghalangi keadilan.

"Kasus-kasus ini menambah serangkaian upaya yang digagalkan yang terungkap dalam beberapa minggu terakhir, di mana warga negara Israel yang dioperasikan oleh elemen intelijen Iran ditangkap," kata seorang pejabat senior Shin Bet.

"Penyelidikan sekali lagi mengungkap upaya intelijen Iran untuk merekrut dan mengeksploitasi warga negara Israel untuk kegiatan spionase dan teroris di Israel."

Rafael Gulayev juga diduga mengumpulkan informasi intelijen tentang seorang akademisi di Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) yang telah ditandai sebagai target kepentingan Iran.

Pasangan itu juga diminta mencari pembunuh bayaran untuk orang tersebut. Dakwaan akan diajukan terhadap pasangan tersebut pada hari Kamis.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved