Berita Medan

Kordinasi dengan RS Bhayangkara, Polda Sumut Bongkar Makam Calon Pramugari Besok

Polda Sumut menyatakan telah berkoordinasi dengan RS Bhayangkara TK II Medan, untuk proses bongkar makam sekaligus autopsi.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
ho
Ade Nurul Fadilah (18) warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ditemukan meninggal tidak wajar di dalam kamar asramanya, pada Selasa (1/10/2024) lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Ade Nurul Fadilah merupakan seorang siswi di salah satu sekolah calon pramugari di Kota Medan. (HO) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum menyetujui permintaan ekshumasi atau bongkar kuburan makam Ade Nurul Fadillah, 19 tahun, calon pramugari kursus di Sumatera Flight Education Center Medan.

Polda Sumut menyatakan telah berkoordinasi dengan RS Bhayangkara TK II Medan, untuk proses bongkar makam sekaligus autopsi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pembongkaran makam Ade Nurul Fadillah akan dilaksanakan besok atau Jumat 1 November 2023.

Perkiraan, ekshumasi dimulai selepas salat Jumat atau pukul 13:00 WIB lewat di pemakaman muslim, Jalan Tawes, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

"Betul, direncanakan ekshumasi besok, Jumat . Perkiraan lepas Salat Jumat," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (31/10/2024).

Sebelumnya, seorang wanita bernama Ade Nurul Fadilah (19), warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara diduga meninggal tak wajar.

Keluarga menduga, korban tewas akibat dianiaya di asrama sekolah kursus penerbangan Sumatera Flight Education Center di Jalan Letjen Jamin Ginting, Komplek Citra Garden, Kota Medan.

Sebab, di tubuh korban diantaranya leher, rusuk dan punggung ditemukan diduga bekas memar akibat kekerasan.

Kuasa hukum korban, Thomy Faisal Sitorus Pane mengatakan, kejanggalan ini sudah dilaporkan ke Polda Sumut pada 23 Oktober lalu setelah mendapat kuasa dari keluarga korban.

Thomy mengungkap, korban didaftarkan ke dalam kursus dunia penerbangan Sumatera Flight Education Center pada 29 Juli 2024.

Saat diantar kakaknya, kondisi Ade sehat dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kesehatan sebelum dimasukkan ke dalam asrama.

Ternyata, lanjut Thomy, pada Selasa 1 Oktober lalu sekira pukul 23:00 WIB, pihak keluarga mendapat telepon dari pihak asrama tempat korban belajar, kalau Ade sakit dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).

Namun, 15 menit kemudian, pihak asrama menelpon lagi dan menyatakan korban sudah meninggal dunia.

"Tanggal 1 Oktober, jam 23:00 WIB pihak keluarga dihubungi oleh yayasan atau sekolah bahwa korban sedang sakit dan sudah dibawa ke Rumah Sakit USU. Tidak lama kemudian korban ini dinyatakan sudah meninggal dunia dan keluarga disuruh menjemput jenazah,"kata Thomy Faisal Sitorus Pane, Jumat (25/10/2024).

Usai mendapat kabar korban meninggal, pihak keluarga datang ke RS USU untuk menjemput jenazah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved