Breaking News

Sumut Terkini

Mirip Kasus Vina Cirebon, Arwah Siswi Sekolah Penerbangan di Medan Sempat Merasuki Beberapa Keluarga

Setelah dilaporkan ke Mapolda Sumatera Utara, kasus ini terungkap banyak kejanggalan yang terjadi dalam kematian korban. 

|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
HO
Tangkapan layar video keluarga diduga kerasukan arwah Ade Nurul Fadila, korban meninggal dunia dengan luka memar dibeberapa badan. Menerangkan, korban dibunuh oleh dua orang pria yang diduga hendak memperkosa 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Kasus kematian tidak wajar seorang siswi sekolah penerbangan di Kota Medan, Ade Nurul Fadilah kini kembali menjadi sorotan. 

Setelah dilaporkan ke Mapolda Sumatera Utara, kasus ini terungkap banyak kejanggalan yang terjadi dalam kematian korban. 

Beberapa luka memar ditemui dari tubuh korban yang terdapat dibagian bahu, leher, dan tulang rusuk korban. 

Terungkap fakta baru, setelah jasad korban dikebumikan, terjadi kesurupan yang berulang kali. 

Dalam rekaman sebuah video, memperlihatkan seorang pria diduga kesurupan meringis kesakitan dan mengaku korban Ade Nurul Fadilah

Pria yang kesurupan tersebut mengaku korban hendak diperkosa. Namun, korban yang melawan dicekik oleh dua orang pria kemudian dipukul dibagian punggung korban. 

"Sakit, dicekik. Dua orang, bukan orang asrama, laki-laki. Mau diperkosa, diseret, terus dipukul dibelakang," kata pria dalam video. 

Menanggapi hal itu, keluarga korban membenarkan video tersebut. Menurutnya, setelah dikebumikan, berulang kali keluarga dimimpikan, dan dirasuki oleh sosok yang mengaku sebagai korban. 

"Memang, setelah dikebumikan, keluarga sering dimimpikan oleh korban, suami, dan sepupu di mimpikan oleh adik kami, sedangkan dua keluarga lainnya, kesurupan," kata Putri, Senin (28/10/2024). 

Sementara, pengacara korban, Tommy Faisal Pane mengaku sampai saat ini pihak Polda Sumatera Utara belum melakukan pengusutan lebih lanjut atas perkara ini. 

"Kita sedikit kecewa dengan Polda Sumut yang sampai saat ini tidak ada perkembangan dari kasus kami ini. Kami khawatir, kalau terlalu lama di ekshumasi, maka mayat akan semakin membusuk," kata Tomi. 

Lanjutnya, tanda-tanda kematian yang tidak wajar menjadi salah satu petunjuk keluarga untuk mengetahui apa penyebab kematian sang adik. 

"Dari foto-foto yang dilihat, korban mengalami banyak luka memar yang tidak wajar. Ada video sebelum dia meninggal itu terlihat sangat sehat. Bahkan, di video yang dia meninggal dunia, masih menunjukan baju yang sama seperti dikenakan dari video yang dikirim sebelum meninggal dunia," katanya. 

Selain itu, Tomi menduga, ada beberapa pesan di ponsel korban yang dihapus oleh seseorang. Yang diduga kuat untuk menutupi dan menghilangkan barang bukti. 

"Berdasarkan keterangan dari keluarga, pola handphone milik korban telah terbuka. Dan beberapa pesan diduga sudah dihapus oleh seseorang, sehingga kami menduga, ada percobaan penghilangan barang bukti. Kami berharap, ini menjadi atensi pihak kepolisian, dan mempercayakannya penuh kepada pihak kepolisian," pungkasnya. 

Thomy Faisal Sitorus Pane (tengah), kuasa hukum keluarga Ade Nurul Fadilah (19), peserta kursus penerbangan di Sumatera Flight Education Center Medan diduga meninggal tak wajar, saat diwawancarai, Jumat (25/10/2024). Keluarga menduga, korban tewas akibat dianiaya di asrama sekolah kursus penerbangan karena ada diduga memar.
Thomy Faisal Sitorus Pane (tengah), kuasa hukum keluarga Ade Nurul Fadilah (19), peserta kursus penerbangan di Sumatera Flight Education Center Medan diduga meninggal tak wajar, saat diwawancarai, Jumat (25/10/2024). Keluarga menduga, korban tewas akibat dianiaya di asrama sekolah kursus penerbangan karena ada diduga memar. (TRIBUN MEDAN/HO)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved