Yok Ngaji, Program Unggulan Lapas Labuhan Bilik untuk Cerdaskan Warga Binaan

Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Labuhan Bilik yang beragama Islam yang disapa juga dengan santri pengayoman tampak antusias mengikuti

Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ IST
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Labuhan Bilik yang beragama Islam yang disapa juga dengan santri pengayoman tampak antusias mengikuti program “Yok Ngaji”, Senin, 21/10/2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, LABUHAN BILIK – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Labuhan Bilik yang beragama Islam yang disapa juga dengan santri pengayoman tampak antusias mengikuti program “Yok Ngaji”, Senin, 21/10/2024.

“Yok Ngaji merupakan program unggulan pembinaan kepribadian Lapas Labuhan bilik, hadir untuk mencerdaskan Warga Binaan melalui program Tahfiz Al-Qu’an, Program Khatib Jum’at, Program Iqra’dan Qur’an, Fiqh, Tajwid dan Tauhid,” terang Asrir Ra’dhu Harahap, Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Labuhan Bilik.

Hal ini juga merupakan salah satu upaya pemenuhan hak Warga Binaan Lapas Labuhan Bilik untuk mendapatkan pendidikan, pengajaran serta kesempatan mengembangkan potensi.

Lebih lanjut Asrir mengungkapkan bahwa Lapas Labuhan Bilik selalu  berkomitmen mencetak Warga Binaan yang mampu mengkualitaskan potensi dirinya untuk bekal dimasa mendatang ketika bebas nanti. 

Baca juga: Bangun Semangat Kebangsaan WBP, Lapas Padangsidimpuan Upacara Kesadaran Berbangsa dan Bernegara


Sementara itu, Rinaldo Adeta Noah Tarigan, Kepala Lapas Labuhan Bilik menambahkan pembinaan ini salah satu upaya untuk menyadarkan Warga Binaan akan kewajibannya sebagai seorang muslim. Dengan bimbingan dan penyuluhan mengarahkan Warga Binaan menuju tercapainya tujuan pemasyarakatan.

“Membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab,” paparnya.


“Saya merasa berada di Pesantren di Lapas Labuhan Bilik ini, disini saya mendapat hidayah untuk belajar agama berharap ketika bebas nanti saya tetap istiqamah menjalani ibadah. Terimakasih Lapas Labuhan Bilik,” ujar Sapril Warga Binaan Lapas Labuhan Bilik. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved