Jokowi Resmikan Tol Kisaran

4 Hari Lagi Hengkang dari Istana, Jokowi Ngaku Belum Beli Tiket Pulang ke Solo

Di Kabupaten Asahan, Jokowi meresmikan gerbang Tol Kisaran-Indrapura, Sumatera Utara, dan Bayung Lencir - Tempino, Jambi, Rabu (16/10/2024). 

|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo resmikan ruas Tol Kisaran - Indrapura, Bayung Lencir - Betung, Rabu (16/10/2024), di Kisaran, Kabupaten Asahan. Berharap, dapat mendukung pembangunan dan percepatan logistik. 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN- Menjelang penutupan akhir masa bakti sebagai Presiden, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di beberapa tempat di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Asahan.

Di Kabupaten Asahan, Jokowi meresmikan gerbang Tol Kisaran-Indrapura, Sumatera Utara, dan Bayung Lencir - Tempino, Jambi, Rabu (16/10/2024). 

Meskipun tinggal beberapa hari lagi menjabat sebagai presiden, Jokowi mengaku masih memiliki beberapa jadwal kepresidenan. 

"Kalau ada yang mau diresmikan lagi ya monggo saya resmikan. Kan saya masih punya waktu dua hari," kata Jokowi

Disinggung terkait rencana pulang ke Solo menggunakan pesawat komersial, Jokowi hanya tertawa dan mengaku belum membeli tiket. 

"Belum tau, saya juga belum beli tiket," tutup Jokowi sambil tertawa. 

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lau Simeme, di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Rabu (16/10/2024)
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lau Simeme, di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Rabu (16/10/2024) (TRIBUN MEDAN/DEDY)

Sebelum meresmikan Tol Kisaran, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lau Simeme, di Kecamatan Sibiru-biru pada pukul 08.10 WIB, Rabu (16/10/2024). 

Jokowi mengatakan, Bendungan Lau Simeme merupakan bendungan ke-47 yang telah diresmikan selama menjabat selama 10 tahun. Lau Simeme dibangun sejak 2018, artinya sudah 6 tahun proses pengerjaan. 

Anggaran Bendungan Lau Simeme kata orang nomor satu itu menghabiskan Rp 1,76 Triliun. Bendungan ini bisa mereduksi banjir di Kota Medan, Kabupaten Deliserdang sekaligus menyediakan air baku,dan mengairi sawah masyarakat sekitar. 

"Bendungan Lau Simeme ini sangat besar, memiliki genangan 125 hektare dan volume tampungnya 21 juta hektare meter kubik. Saya harap bermanfaat bagi Provinsi Sumatera Utara.

Dengan mengucapkannya Bismillahirohmanirrohim Saya resmikan Bendungan Lau Simeme di Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara. Terima kasih wassalamualaikum," kata Jokowi dilanjutkan penekanan tombol sirine dan tepuk tangan ratusan undangan yang hadir.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Presiden turut didampingi Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni dan Ditjen SDA Kementerian PUPR, Bob Arthur.

Informasi diperoleh menyebutkan, Bendungan Lau Simeme tersebut berkapasitas tampung 21,07 juta meter kubik.

Konstruksi bendungan dibangun secara bertahap dalam dua paket biaya APBN sebesar Rp 1,38 triliun.

Bendungan Lau Simeme didesain dengan timbunan batu memiliki tinggi 77 meter, lebar puncakbendungan 11 meter dan panjang puncak bendungan 205 meter dengan luas area genangan 246,80 hektare.

Kehadiran Bendungan Lau Simeme diproyeksikan memiliki manfaat sebagai sumber irigasi lahan pertanian di wilayah Bandar Sidoras seluas 3.082 hektare dan daerah irigasi Lantasan 185 hektare.

Selain berpotensi sebagai penyediaan air baku kepada PDAM Tirtanadi dan Tirta Deli sebesar 3 meter kubik per detik.

Manfaat lain Bendungan Lau Simeme sebagai infrastruktur pengendali banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

Diharapkan dapat mereduksi derasnya aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli saat musim hujan sebesar 86 meter kubik per detik.

Bendungan Lau Simeme berada di bawah pengelolaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang.

Pembangunan bendungan dilakukan dengan membendung Daerah Aliran Sungai (DAS) Percut seluas 99,82 kilometer persegi. Kehadiran bendungan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sumber pembangkit listrik (PLTA Minihidro) sebesar 2,80 megawatt dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara.

Bendungan Lau Simeme itu merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) untuk pembangunan bendungan.

Bendungan Lau Simeme sudah mulai dikerjakan sejak 2018 dengan biaya Rp1,75 triliun. Konstruksi bendungan ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya bersama PT Bumi Karsa dalam bentuk Kemitraan/Kerja Sama Operasional (KSO) untuk Paket 1.

Selain itu, Untuk Paket 2 dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) bersama PT Andesmont Sakti yang juga dalam bentuk Kemitraan/Kerja Sama Operasional (KSO). 

(cr2/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved