Profil Natalius Pigai, Eks Anggota Komnas HAM Ikut Dipanggil Prabowo, Pernah Dilapor Hina Jokowi

TRIBUN-MEDAN.COM,- Natalius Pigai, mantan anggota Komnas HAM ikut dipanggil Prabowo Subianto jelang pelantikan Presiden RI.

Belum diketahui apa maksud dan tujuan Prabowo memanggil aktivis asal Papua ini.

Apakah nantinya ditempatkan di kementerian, atau justru di bidang lain.

Selepas dipanggil Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024), Pigai tak banyak memberi keterangan.

Baca juga: Profil Yandri Susanto, Wakil Ketua Umum PAN yang Ikut Dipanggil Prabowo, Akankah Jadi Menteri?

Dia cuma mengatakan bahwa ada permintaan untuk membantu sebagai menteri.

Namun tidak disebutkan menteri apa.

"Kalau bantu iya, tapi kan tidak boleh saya ngomong. Sebelum bapak ngomong, sampaikan kepada publik, menyebut nama, tidak boleh, tapi saya membantu, membantu bisa di mana aja," ungkapnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Soal pemanggilan dirinya oleh Prabowo, Pigai mengatakan bahwa dia sudah lama mengenal mantan suami Titiek Soeharto itu.

Bahkan, kata Pigai, ia adalah anak buah dari mantan Danjen Kopassus tersebut.

Baca juga: Profil Anggika Bolsterli, Wanita yang Baru Saja Dinikahi Omar Armandiego Soeharto, Kenal Sejak SMP

"Mungkin saya dari banyak orang itu saya yang sering dipanggil. Dari udah belasan tahun yang lalu. Saya anak buahnya langsung kan. Saya prajurit yang sering dipanggil," kata dia.

Lalu, seperti apa profil dari Natalius Pigai?

Profil Natalius Pigai

Natalius Pigai lahir di Painai, Papua Tengah pada 28 Juni 1975 atau saat ini berusia 49 tahun.

Ia merupakan anggota Komnas HAM periode 2012-2017. 

Sebelum terjun ke dunia aktivisme, Pigai tercatat pernah menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta.

Baca juga: Sosok Aditya Dharma Santoso, Mahasiswa ULM yang Konon Ditemukan Jadi Tengkorak di Hutan Kalteng

Ia juga pernah mengikuti pendidikan statistika di Universitas Indonesia pada 2003, pendidikan peneliti di LIPI tahun 2005 dan pendidikan kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara pada 2010-2011.