Berita Kesehatan

Tingkatkan Kewaspadaan pada MPOX atau Cacar Monyet, Berikut Ciri dan Gejalanya

Menanggapi keadaan darurat ini, berbagai negara termasuk Indonesia, terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah laju penyebaran virus yang menular.

TRIBUN MEDAN/HO
dr. Yang Indra Fajar Sitepu dalam podcast RS USU beri edukasi mengenai kewaspadaan terhadap MPOX. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Cacar monyet (monkeypox) kembali ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO sejak 2 tahun terakhir, karena telah terdeteksi di lebih dari 70 negara dengan jumlah kasus cacar monyet yang mencapai belasan ribu. 

Menanggapi keadaan darurat ini, berbagai negara termasuk Indonesia, terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah laju penyebaran virus yang menular ini. 

dr. Yang Indra Fajar Sitepu dalam podcast RS USU memberikan informasi apa dan bagaimana ciri-ciri dari MPOX. 

Dikatakannya cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus orthopoxvirus yang terjadi karena adanya kontak dengan orang atau hewan yang membawa virus monkeypox

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan seperti tupai, monyet atau tikus yang terinfeksi.

"Penyakit cacar monyet dapat menular jika terjadi kontak langsung seperti percikan air liur yang masuk melalui mata, hidung, mulut atau luka di kulit atau melalui benda yang dapat terkontaminasi seperti handuk dan seprai yang sebelumnya digunakan oleh penderita cacar monyet," jelas dr. Yan Indra. 

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet akan timbul 5-21 hari setelah penderita terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet meliputi:

Demam

Lemas

Menggigil

Sakit Kepala

Nyeri Otot

Pembengkakan kelenjar getah bening yang ditandai dengan adanya benjolan di leher, ketiak atau, selangkangan.

"Gejala awal dapat berlangsung selama 1-3 hari atau lebih. Setelah itu akan muncul gejala seperti ruam di wajah yang akan menyebar ke bagian tubuh lain seperti lengan dan tungkai. Ruam tersebut akan muncul seperti bintil yang berisi cairan nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian akan menyebabkan borok di permukaan kulit," jelasnya. 

Adapun untuk mencegah penyakit cacar monyet, terdapat dua jenis pencegahan yang dapat dilakukan yaitu pencegahan utama seperti menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet, tupai, dan tikus, serta orang - orang yang sedang terinfeksi cacar monyet

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved