Berita Medan
Ratu Entok Minta Maaf, Menyesal Usai Hina Yesus, Kini Mendekam di Penjara
Permintaan maaf dan rasa penyesalan Ratu Entok disampaikan melalui kuasa hukumnya Rahmat Junjung Sianturi.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Ia lebih banyak merenungi nasib dan kekhilafan yang dibuatnya.
Penahanan saat ini disebut Rahmat sebagai pembelajaran supaya kliennya memperbaiki diri, serta tidak membuat konten menyinggung agama apapun.
"Kondisinya Alhamdulillah sehat kita juga banyak bercerita, memberikan masukan kuliah juga berjanji ke depan untuk memperbaiki diri. Namun karena masih perdana ditahan atau diperiksa di Polda Sumut ini, klaien kami masih kurang nyaman."
Diketahui, Polisi menangkap dan menetapkan status tersangka Selebgram Ratu Thalisa alias Ratu Entok pada Selasa 8 Oktober lalu dari kediamannya.
Terlihat, ia memakai sendal jepit berwarna putih bertali warna biru.
Dia juga memakai kacamata cokelat, mengenakan kemeja berwarna merah lis putih merah di bahu sebelah kirinya dan celana panjang garis-garis.
Tiba di Polda Sumut, selebgram ini terlihat membawa tas berwarna cokelat dan sebotol air mineral.
Saat ditanyai, selebgram ini tidak mengucapkan sepatah katapun.
Dia terus berjalan naik ke tangga menuju lantai dua gedung direktorat reserse siber Polda Sumut.
Sebelumnya, selebgram Ratu Thalisa atau yang akrab disapa Ratu Entok kembali menghebohkan publik.
Selebgram ini menggunggah video diduga melakukan penistaan agama Kristen di akun Tiktok nya bernama @ratuentokglowskincare.
Dalam unggahannya, Ratu Entok berkata ke arah foto Yesus untuk mencukur rambut agar tidak menyerupai perempuan.
"Kau cukur. Heh! Kau cukur rambut kau. Jangan sampai kau menyerupai perempuan, kau cukup. Di cukur! Biar jadi kek bapak dia," kata Ratu Entok di depan foto Yesus.
"Dicukur, kalau laki-laki rambutnya harus botak. Dicukur cepak, harus kayak ini kau, Ronaldo, cukur woi cukur," bentaknya dengan ekspresi geram.
Namun kini, postingan tersebut telah dihapusnya dari akun tiktok pribadinya dan muncul video klarifikasi nya.
| Kapolrestabes Medan Ungkap Kronologi Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu: Pelaku Sakit Hati |
|
|---|
| Gojek Hadirkan Hemat Setiap Hari di Medan, Tarif Mulai Rp 6.000 |
|
|---|
| Luka yang Menyalakan Panggung, Kisah Desy Qobra Guru, Jadikan Teater sebagai Rumah |
|
|---|
| Wali Kota Rico Edukasi Tanggap Gempa Sejak Usia Dini: Indonesia di Ring of Fire |
|
|---|
| Evaluasi PAD, Wali Kota Soroti Kinerja Kadis Perkim dan Pajak Mamin, Hiburan, PBB |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ratu-Entok-menangis-ditahan-Polda-Sumut.jpg)