Sosok
Melalui Program YSEALI, Hawarina Daur Ulang Ulos Jadi Berbagai Kreativitas
Berangkat dari kepeduliannya terhadap budaya dan jiwa berbisnis membawa Hawarina untuk memanfaatkan kain ulos yang terbuang jadi berbagai keterampilan
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Pada tahun yang sama, ia memperoleh penerimaan untuk melanjutkan studi Fashion untuk gelar sarjana di NAFA (Nanyang Academic Fine of Arts) di Singapura. Namun, meski diterima, ia tidak menerima beasiswa yang diharapkannya.
Meski demikian, prestasi akademisnya membuka jalan baginya untuk mendapatkan Beasiswa bergengsi di Universitas Medan Area.
Pengakuan ini membawanya mengambil keputusan untuk mengejar gelar Sarjana Manajemen Bisnis di Universitas Medan Area, di mana ia memulai perjalanan baru dalam karir akademisnya.
Khususnya, pada tahun 2021, Hawa meraih pengakuan luar biasa dengan meraih posisi 3 Besar dalam pemilihan Pertukaran Pelajar Antar Negara (PPAN) Indonesia - Singapura - Australia.
Selain itu, pada tahun yang sama, beliau mendapat kesempatan berharga untuk mengikuti Magang selama 7 bulan di Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) yang berlokasi di Jakarta, salah satu lembaga milik negara yang terkemuka.
Pada tahun 2022, Hawa mendapat penghargaan Beasiswa MBUS dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Memungkinkannya untuk berpartisipasi dalam kursus Singkat Online di Universitas Harvard dan Universitas Adelaide.
Hebatnya, di tahun yang sama, Hawa terpilih sebagai satu dari lima mahasiswa sedunia yang menerima beasiswa dari University of Leeds untuk belajar Sociopreneurship. Ia dengan bangga mewakili Indonesia sebagai satu-satunya penerima yang mengikuti Short Course di University of Leeds, sedangkan empat penerima beasiswa lainnya berasal dari Amerika, Korea, Singapura, dan Denmark.
Di luar kegiatan akademisnya, Hawa aktif terlibat dalam berbagai organisasi. Dia menjabat sebagai Manajer Perencanaan di Tersalur, sebuah inisiatif pengembangan masyarakat. Selain itu, ia juga merupakan anggota AIYA (Australia-Indonesia Youth Association), yang secara aktif berkontribusi terhadap upaya organisasi tersebut.
Semasa menjadi mahasiswa, Hawa aktif terlibat dalam organisasi kampusnya, antara lain HIMMEN (Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Medan Area) dan PPI.
Perjalanannya membawanya mengikuti kelas “Sociopreneurship” di Inggris, tempat lahirnya ide Khafifa. Khafifa, yang berarti “ringan”, menjadi lebih dari sekedar bisnis itu berkembang menjadi perusahaan sosial yang didirikan pada keyakinan akan potensi sumber daya manusia yang belum tergali.
Bekerja sama dengan penjahit lokal yang terampil, Khafifa memberi mereka peluang untuk berkembang dan kompensasi yang adil, selaras dengan standar upah minimum.
Melalui kerjasama ini, para penjahit lokal mengalami pertumbuhan bisnis yang signifikan hingga 3 kali lipat, tidak hanya usaha dan kesadarannya yang berkembang, namun gajinya juga meningkat.
Berkat karyanya bersama "Khafifa", dedikasi Hawa terhadap kewirausahaan sosial menarik perhatian dari YSEALI, yang membawanya diterima sebagai penerima penghargaan YSEALI FALL 2023.
Dengan keinginan yang kuat untuk melanjutkan pengetahuannya di bidang Sociopreneurship dan pembangunan ekonomi, dia diterima di The Universitas Texas di Austin.
Saat ini Hawa sangat menantikan untuk memulai studinya di universitas pada bulan Oktober, di mana ia bertujuan untuk memperluas keahliannya dan memberikan dampak yang berarti dalam Sociopreneurship.
| Silsilah Tuan Rondahaim Saragih, Pahlawan Nasional asal Simalungun yang Ditetapkan Tahun 2025 |
|
|---|
| Tak Hanya Konten, Tri Utami Raudani Hadirkan Keberanian dan Kejujuran untuk Ibu-Ibu Muda |
|
|---|
| Sri Bunga Sirait, Mahasiswi USU yang Tetap Menjaga Nyala Musik Melayu |
|
|---|
| Sosok Sabar Saragih, Kadis Perhubungan Semasa Hidup, Bercita-cita Kurangi Jalan Rusak di Simalungun |
|
|---|
| PROFIL Komjen Suyudi Ario Seto yang Kini Menjabat Kepala BNN, Berikut Rekam Jejaknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Siti-Hawarina-Simbolon.jpg)