Berita Langkat Terkini

Polres Langkat Tetap Proses Kasus Istri Polisi, Nurmaslina Hutabarat yang Dibully Rentenir

Polres Langkat menegaskan pengaduan masyarakat dalam kasus dugaan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik yang dilaporkan istri polisi.

TRIBUN MEDAN/ANIL
Nurmaslina Hutabarat oknum bhayangkari di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan.  

"Senin, (23/9/2024) saya datang ke Propam Polres Langkat untuk menanyakan perkembangan pengaduan saya. Saat itu, Aipda NCT dan Brigadir AA pun dipanggil. Bukannya mendapat penjelasan yang menenangkan, saya malah dibentak NCT dengan mengatakan aku telah mengganggu waktu mereka," ujar Nurmaslina, Senin (30/9/2024). 

Lanjut wanita yang kerap disapa Molek ini, pada saat diruang Propam Polres Langkat, NCT mengatakan agar Nurmaslina jangan sering-sering menelpon mereka. 

"Siang malam kakak nelepon kami, kami juga butuh istirahat. Kami terganggu dengan telepon kakak," ujar Molek menirukan ucapan Aipda NCT. 

Tak hanya itu, nomor WhatsApp oknum bhayangkari ini pun diblokir oleh penyidik yang menangani pengaduannya. 

Hal ini membuat Nurmaslina merasa kecewa. Ia seperti disepelekan oleh penyidik yang semestinya bersikap ramah dengan setiap warga yang membutuhkan bantuan dan pelayanan pihak kepolisIan. 

Keesokan harinya, Molek kembali mendatangi Polres Langkat untuk mencabut dumasnya.

Ia pun melampiaskan kekesalannya kepada Brigadir AA sembari meminta agar berkas dumasnya dikembalikan. 

Karena, ia merasa sudah merepotkan dan mengganggu ketenangan penyidik di Polres Langkat.

Saat itu, Brigadir AA dan Aipda NCT terlihat panik. Suara Molek yang kuat, sempat membuat Gedung Sat Reskrim Polres Langkat gempar. 

Beberapa penyidik sempat berupaya menenangkannya, namun Nurmaslina tetap ingin agar berkas pengaduannya dikembalikan.

“Aku cuma minta agar pengaduan saya diproses dan mendapatkan keadilan. Empat tahun saya terus-terusan dibully di medsos oleh HA, RP dan SUL. Sampai berimbas ke psikologi anak saya. Kenapa prosesnya berbelit-belit. Berulang kali dimediasi di Polsek Hinai, tapi aku tetap terus dibully,” ucap Nurmaslina sembari meneteskan air mata.

Ia berharap, agar Kapolres Langkat, Kapolda Sumut dan Kapolri memberikan atensi dalam persoalan tersebut. 

Terlepas dirinya sebagai Bhayangkari. Tapi keadilan dan penegakan hukum, haruslah berlaku bagi setiap warga negara di republik ini.

Diinformasikan, tiga orang rentenir berinisial HA, RP dan SUL kerap membully Molek. Baik secara langsung kepada masyarakat, maupun dari media sosial.

Bahkan, ibu Molek yang sudah meninggal dunia pun dibully. Ketiga rentenir itu, mengatakan tak pantas dikebumikan di pemakaman umum di sana. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved