Sumut Terkini

Laporkan Rentenir yang Kerap Membully, Wanita Ini Malah Diduga Dibentak Penyidik Polres Langkat

Demi mencari keadilan, ia membuat pengaduan masyarakat (Dumas) ke Polres Langkat pada 21 Juli 2024 lalu.s

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
Nurmaslina Hutabarat oknum bhayangkari di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, saat diwawancarai wartawan.  

Beberapa penyidik sempat berupaya menenangkannya, namun Nurmaslina tetap ingin agar berkas pengaduannya dikembalikan.

“Aku cuma minta agar pengaduan saya diproses dan mendapatkan keadilan. Empat tahun saya terus-terusan dibully di medsos oleh HA, RP dan SUL. Sampai berimbas ke psikologi anak saya. Kenapa prosesnya berbelit-belit. Berulang kali dimediasi di Polsek Hinai, tapi aku tetap terus dibully,” ucap Nurmaslina sembari meneteskan air mata.

Ia berharap, agar Kapolres Langkat, Kapolda Sumut dan Kapolri memberikan atensi dalam persoalan tersebut. 

Terlepas dirinya sebagai Bhayangkari. Tapi keadilan dan penegakan hukum, haruslah berlaku bagi setiap warga negara di republik ini.

Diinformasikan, tiga orang rentenir berinisial HA, RP dan SUL kerap membully Molek.

Baik secara langsung kepada masyarakat, maupun dari media sosial.

Bahkan, ibu Molek yang sudah meninggal dunia pun dibully. Ketiga rentenir itu, mengatakan tak pantas dikebumikan di pemakaman umum di sana. 

Begitupun, tak ada satupun dari tingkat pemerintahan desa hingga Polsek Hinai yang dapat menyelesaikan hal tersebut.

Upaya mediasi yang sudah tiga kali digelar di Polsek Hinai, tak membuat para terlapor jera.

Meskipun mereka sudah berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi, namun ketiganya tak mengindahkannya. 

Ujaran-ujaran kebencian di media sosial terus gencar mereka lakukan. Hal ini terkesan para terlapor seperti kebal hukum. 

"Bahkan, suami saya sebagai penyidik di Polsek Hinai pun juga diintervensi. Saya minta, agar para pembully itu segera diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Molek. 

Bahkan, akibat perundungan yang terus menerus dialaminya, Molek tak bisa tidur nyeyak.

Ia kerap konsultasi dengan Psikiater, agar bisa menenangkan pikirannya dan tidur nyeyak. 

Sementara itu, Kanit TIpidter Polres Langkat, Ipda  Adi Arifin menerangkan, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan ahli bahasa.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved