Berita Viral

SOSOK Santri Tewas Usai Dilempar Guru Pakai Kayu Berpaku, Tinggal Bareng Nenek, Ibu dan Ayah TKI

Ketika sampai di RSUD Srengat, Iqwal melihat kondisi korban kritis dan dirawat di ruang IGD. Kondisi korban sempat drop dan diberi oksigen oleh rs.

Kompas/Tribun Mataram
SOSOK Santri Tewas Usai Dilempar Guru Pakai Kayu Berpaku, Tinggal Bareng Nenek, Ibu dan Ayah TKI 

Korban kemudian dibawa ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar.

"Karena kondisi sudah tidak memungkinkan, akhirnya korban dibawa ke RSKK (RSUD Kabupaten Kediri)," ujarnya. 

Sampai di RSKK, kata Samsul, rumah sakit hendak melakukan operasi terhadap korban tidak berani, karena kepala korban sudah pendarahan. 

"Keterangan dari rumah sakit, apabila dilakukan operasi, kecil kemungkinan berhasil. Rumah sakit idak berani mengambil risiko operasi, akhirnya korban meninggal dunia," katanya. 

Dikatakannya, terkait kejadian itu, polisi sudah mengambil langkah melakukan penyelidikan dan menerbitkan surat perintah penyelidikan.

Polisi melakukan pemeriksaan kepada RSUD Srengat, guru dan ustaz, baik yang mengantar ke rumah sakit maupun melempar korban serta memeriksa pemilik ponpes. 

"Kami juga melakukan wawancara kepada pihak RSKK. Saat ini, polisi menunggu keluarga korban untuk melaporkan kasus itu," ujarnya.

Menurutnya, polisi sudah berupaya memanggil keluarga korban. Selama ini, korban hidup hanya dengan neneknya. Sedang orang tua korban kerja di luar negeri. 

"Kami sudah mengundang keluarga korban tapi belum bisa hadir ke Polres. Kami lihat dulu proses lebih lanjut, perkembangannya akan kami sampaikan. Saat ini, polisi masih menunggu keluarga korban," katanya

Tanggapan Keluarga 

Tanggapan keluarga santri di di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar yang meninggal usai dilempar kayu berpaku oleh gurunya. 

Peristiwa yang dialami oleh korban berinisial MKA (13) tersebut terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.

Meski sempat dirawat dua hari di RSUD Kabupaten Kediri (RSKK), namun kondisi korban kritis hingga berujung meninggal dunia. 

Korban meninggal di RSKK pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. 
 
Suparti, nenek korban yang menerima kabar duka ini hanya bisa berusaha ikhlas melepas kepergian cucunya. 

Sebagai seorang nenek, Suparti sebenarnya tidak terima dengan peristiwa yang dialami cucunya. 

Baca juga: Akademi Utamasia Akan Menggelar Copa U-8, U-10 dan U-12 di Kota Medan

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved