Berita Viral

Benarkah Donald Sihombing Pendana Anies di Pilpres 2024? Kini Sang Konglomerat Dijebloskan KPK

Pengusaha ternama asal Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan ini telah berstatus tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan lahan Rorotan, Jakut

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Konglomerat Batak Donald Sihombing ditahan KPK. Pengusaha ternama asal Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan ini telah berstatus tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan lahan Rorotan, Jakarta Utara. (Istimewa) 

Namun, ia kembali merintis perusahaan tersebut pada Oktober 1996.

Setahun setelah dipecat dari PT Totalindo Eka Persada, proyek pertama yang digarap yaitu Mal Taman Anggrek milik Grup Mulia.

Proyek ini memiliki konsep superblok terbesar di Asia Tenggara.

Sejak berdiri, perusahaan Donald menggarap banyak proyek di antaranya Hotel Mulia Senayan, Hotel Four Seasons Kuningan, Roxy Square, Kalibata City, Basura City Tower, Podomoro City dan Grand Indonesia West Mall.

Yang menjeratnya ketika Totalindo terlibat dalam pembangunan perumahan murah yang dicanangkan Pemrov DKI Jakarta.

Donald Sihombing merupakan pemegang saham terbesar PT Totalindo Eka Persada merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi.

Dikutip dari SWA, relasi antara Donald Sihombing dan Djoko terjalin semasa Donald Sihombing berkarier di Totalindo Eka Persada . Ia bekerja di perusahaan konstruksi itu tahun 1990-95.

Nah, selama bekerja di Totalindo, ia pernah menangani sejumlah proyek pembangunan properti milik Grup Mulia, di antaranya Wisma GKBI di Jakarta dan Menara BRI di Surabaya, Jawa Timur.

Donald Sihombing tidak memiliki trah pengusaha atau mewarisi bisnis keluarga.

Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan ibunya adalah wanita rumah tangga. Jadi dipastikan profesi yang dijalani adalah hasil rintisan pribadinya. 

Ketika berusia 9 tahun, ia hijrah ke Jakarta. Ia bersekolah di SD-SMA di Ibu Kota. Selulus SMA, ia kuliah di Jurusan Ilmu Politik Columbia University, AS.

Kuliahnya ini berhenti di tengah jalan karena ia pindah haluan ke Ilmu Teknik Sipil di University of Akron Ohio, AS. Gelar sarjana digenggamnya pada 1984.

Ia merintis karier di berbagai perusahaan, yakni Shimizu Contractors (1985-86), Balfour Beatty Sakti (1986-90), dan Total (1990-95). 

Saat ini, Donald Sihombing mengatakan, Totalindo berada di jajaran elite perusahaan konstruksi swasta yang mampu menyelesaikan proyek konstruksi yang nilai proyeknya triliunan rupiah.

"Bisnis Totalindo berkembang karena owner properti sudah mengenal reputasi kami sehingga mereka sering repeat order (kontrak ulang). Kami dipercaya dan hasilnya memuaskan owner properti," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan di Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) ini.

Saat merayakan ulang tahunnya di kampung halaman di Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Donald Sihombing bercerita tentang rahasia suksesnya.

"Pak Donald, bagaimana caranya agar sukses seperti bapak? Saya menjawab, semua dapat sukses apabila ada kemauan bekerja keras dan tekun berdoa kepada Tuhan."

"Saya bekerja dengan waktu 20 jam sehari. Dari 20 jam, saya meluangkan waktu berdoa kepada Tuhan dengan waktu 8 jam satu hari, pagi, siang sore dan malam saya bagi waktu berdoa dalam waktu 8 jam, dan bahkan saya belum dapat menandai ayat Alkitab apabila belum dapat saya pahami dan hayati apa isi ayat yang tertulis," bebernya.

"Jadi rahasia kesuksesan saya juga adalah sifat saling berbagi, tidak ada hari saya kalau tidak membantu orang susah tiap harinya."

"Sebab sifat saya saling berbagi,sebab masa kesusahan telah saya jalani,dan semua itu kembali pada kepercayaan pada diri kita terutama kepada Tuhan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena dia akan mendapat kemurahan dari Tuhan."

"Itulah kata Tuhan yang saya jalankan, sebab apabila ada seseorang menyampaikan beban pikirannya kepada saya, dan itu sudah saya anggap menjadi beban saya, dan itulah prinsip hidup saya melalui kata Tuhan," ujarnya.

Catatan Redaksi: 

Permohonan maaf kepada pihak perusahaan PT Total Bangun Persada, selaku pihak yang dirugikan, serta pembaca budiman, atas kesalahan penulisan nama  perusahaan terkait di halaman 4 berita yang seharusnya PT Totalindo Eka Persada, bukan PT Total Bangun Persada. Atas kesalahan penulisan tersebut dan telah direvisi pada Senin (23/9/2024) sore, kami pihak Redaksi mohon maaf.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: KONGLOMERAT Donald Sihombing Pernah Bawa Ferrari ke Danau Toba, Kini Menyedihkan Dijebloskan KPK

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved