Daftar 20 Nama yang Lolos Capim KPK, Ada Orang Batak Marga Nainggolan

TRIBUN-MEDAN.COM,- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengadakan seleksi calon pimpinan (capim) KPK dan dewan pengawas (Dewas).

Dalam proses seleksi capim KPK itu, ada 20 nama yang kemudian dinyatakan lolos.

Mereka yang lolos profile assessment telah menjalani seleksi wawancara hingga tes kesehatan jasmani dan rohani.

Dari 40 orang yang ikut seleksi termasuk para pimpinan KPK, ada 20 nama yang terus melaju.

Baca juga: Profil Nurul Ghufron, Gagal Seleksi Capim KPK, Pernah Sebut Kaesang tak Wajib Lapor Gratifikasi

Adapun tes tersebut akan diselenggarakan pada 17-20 September 2024.

"Peserta yang dinyatakan lulus, wajib mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu wawancara dan tes kesehatan, yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 sampai dengan 20 September 2024," ucap Ketua Pansel Capim KPK, Muhammad Yusuf Ateh, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

Dari 20 nama itu, terselip satu nama yang merupakan orang Batak bermarga Nainggolan.

Ia adalah Pahala Nainggolan.

Pahala Nainggolan selama ini menjabat sebagai Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK.

Baca juga: Sosok Karna Suwandi Tersangka Korupsi Calon Bupati Situbondo, Didemo Warga dan Kini Disenter KPK

Dikutip dari Kompas.com, Pahala Nainggolan pernah menyebut bahwa jika dalam 10 atau 20 tahun terakhir pemberantasan korupsi jalan di tempat, berarti terdapat masalah dalam instrumen dan kelembagaan komisi antirasuah.

Momentum perbaikan pemberantasan korupsi bisa hilang jika orang-orang di atas usia 50 tahun yang berintegritas dan kompeten tidak mendaftar menjadi Capim atau Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

“Oleh karena itu pada semua, jangan cuma protes kenapa negara kita korupsinya begini begitu, jangan cuma protes. Yang di atas 50 tahun daftar segera. Daftar saja. Urusan hasil itu cerita yang lain lah,” ajak Pahala, dikutip dari Kompas.com dilansir dari YouTube KPK, Jumat (12/7/2024).

Baca juga: Wali Kota Bobby Nasution Respons soal KPK Batal Klarifikasi soal Jet Pribadi yang Pernah Ia Naiki

Menurut Pahala, pegawai internal KPK berharap orang swasta di atas 50 tahun yang kompeten bersedia mau mengikuti seleksi Capim KPK.

“Katakan sudah (umur) 50, ayo dong habiskan beberapa tahun lah ikut memperbaiki negara,” ajak Pahala.

“Supaya kita keluar dari situasi yang menurut kami sih sudah stagnan, diam, yang kita ributin juga cuma dari itu ke itu,” tambahnya.