TRIBUN WIKI

Apa Itu Chattra yang Kini Jadi Polemik di Borobudur

Chattra merupakan bagian dari stupa yang berbentuk payung bersusun tiga. Letak chattra berada paling atas.

Editor: Array A Argus
DOK. KEMENPAREKRAF
Ilustrasi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah 

Dikutip dari Kompas.com, Presiden RI Joko Widodo rencananya akan meresmikan chattra Borobudur pada 18 September 2024.

Namun, rencana pemasangan chattra itu mendapat penentangan.

Timbul pro kontra di masyarakat.

Sehingga, muncul tagar Pray for Borobudur .

Kampanye Pray for Borobudur bermunculan setidaknya di platform X dan Instagram setelah sejumlah media massa mengumumkan Chattra segera diresmikan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Angin Duduk, Gejala dan Cara Mengobatinya

Warganet, tak terkecuali kalangan akademisi, menolak rencana pemasangan Chattra pada stupa induk Candi Borobudur.

Tagar tersebut juga dilengkapi dengan ilustrasi pita hitam yang membalut stupa Candi Borobudur.

Arkeolog di Museum Cagar dan Budaya Unit Warisan Borobudur atau MCB (dulu Balai Konservasi Borobudur) Hari Setyawan menilai tagar, di media sosial itu buah interpretasi warga atas polemik Chattra.

Hanya, Hari memastikan, pihaknya bekerja sesuai dengan tugasnya yaitu pelestarian Candi Borobudur meliputi variabel perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.

Dia lantas menyinggung kajian tim arkeolog Balai Konservasi Borobudur pada 2018 yang tidak merekomendasikan Chattra dipasang di stupa induk.

Baca juga: Apa Itu Mpox, Asal Usul, Gejala, Serta Cara Penularannya pada Manusia

“Ada masalah besar pada struktur Chattra yaitu (terkait) keaslian bentuk, material, tata letak, teknik pengerjaan,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (10/9/2024).

Chattra yang ada saat ini merupakan hasil rekonstruksi insinyur Belanda, Theodoor van Erp pada 1907-1911.

Chattra ini tersusun dari 50 buah batu.

Tim arkeolog menyebut, 42 persen dari penyusun Chattra merupakan batu asli penyusun struktur bangunan keagamaan pada abad 9-10 M.

Dengan kata lain, bukan batu asli Candi Borobudur. Sisanya merupakan batu sisa buatan van Erp dan batu baru.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved