Berita Viral

FAKTA Baru Tewasnya dr Aulia Risma Terkuak Setelah Ibu Korban Lapor Polda, Ancaman dan Intimidasi

Keluarga pun tak tinggal diam.  keluarga melaporkan beberapa senior  korban berkaitan dengan dugaan kasus perundungan, pemerasan, dan intimidasi.

Editor: Salomo Tarigan
Istimewa
Ayah Aulia Risma Lestari, Moh Fakhruri meninggal dunia pada hari Selasa, (27/8/2024) di RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pukul 1.30 WIB. (Istimewa) 

Sejumlah bukti tersebut untuk menguatkan terkait laporan itu berupa perundungan, intimidasi dan ancaman yang dialami oleh korban.

Kementerian Kesehatan memerintahkan untuk pemberhentian program anestesi di Universitas Diponegoro usai dr Aulia Risma Lestari tewas diduga bunuh diri
Kementerian Kesehatan memerintahkan untuk pemberhentian program anestesi di Universitas Diponegoro usai dr Aulia Risma Lestari tewas diduga bunuh diri (HO)

"Untuk yang dilaporkan siapa? kami belum berani sebut nama. Yang jelas laporan terkait pengancaman intimidasi, pemerasan dan hal-hal lain," sambung Misyal.

Kendati begitu, dia menegaskan, pihak-pihak yang dilaporkan adalah para senior mendiang dr Aulia Risma.

Termasuk kepala prodi di jurusan yang ditempuh oleh korban.

"Terlapor lebih dari satu orang. Semua seniornya. Kami laporkan mereka karena ada pembiaran dan tidak ada penanganan maksimal dari guru (dosen)," bebernya.

Baca juga: Paus Fransiskus Ingin Kunjungi Terowongan Toleransi, Imam Besar Masjid Istiqlal: Masyaallah

Kuasa hukum dari Kementerian Kesehatan ini melanjutkan, pembiaran yang dilakukan oleh senior korban di antaranya ketika korban mengeluh jam kerja yang overtime atau hampir 24 jam yakni mulai dari jam 3 pagi hingga pukul 01.30 perharinya.

Menurut Misyal, keluhan korban telah disampaikan melalui ibunya ke pihak kampus yakni kepada Kepala Prodi.

Tak Diam Usai Suaminya Meninggal Dunia, Ibu dr Aulia Risma Lestari Laporkan Kasus Kematian Anaknya
Usai Suaminya Meninggal Dunia, Ibu dr Aulia Risma Lestari Laporkan Kasus Kematian Anaknya

Namun, keluhan itu tidak ditanggapi secara serius.

"Keluarga telah memberitahu  kepada kepala prodi sejak tahun 2022 tapi tidak ditanggapi. Ibu almarhumah telah melaporkan hal itu berkali-kali," jelasnya.

Pihaknya berharap, laporan ini bisa menjadi pemicu bagi korban lainnya untuk berani buka suara. 

Dia ingin kejadian ini menjadi bola salju. 

Baca juga: Masyarakat Antarkan Kotak Kosong ke KPU Asahan, Singgung soal Hancurnya Demokrasi di Asahan

Artinya, semakin banyak korban yang ikut berani melapor.

"Korban lain harus berani mengadu supaya dunia kesehatan tidak terkontaminasi hal-hal  negatif. Dokter itu harus bermental santun bukan main gaya preman," katanya.

Polda Jawa Tengah menerima aduan kasus dr Aulia Risma sebanyak dua laporan yakni dari keluarga dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dua laporan itu terpisah tapi saling berkaitan.

Sementara, Adik kandung mendiang Dr Aulia R, Dr Nadia mengatakan, semua bukti telah diserahkan ke polisi sehingga masih menunggu proses penyelidikan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved