Medan Terkini

40 Persen Sampah di TPS Medan Berisi Makanan yang Tak Bisa Diolah, Pemko Luncurkan Aplikasi MKP

Pemerintah Kota (Pemko) Medan meluncurkan aplikasi Manajemen Konsumsi Pangan  (Food Consumption Management)

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
PEMKO MEDAN
DKP3 Medan Dan PHRI saat melakukan penandatanganan naskah kerjasama terkait Pengelolaan Pangan Berlebih di Kota Medan yang disaksikan langsung oleh Ketua TP PKK Kahiyang Ayu, Kamis (5/9/2024). Selain itu, dalam kegiatan ini, Pemko juga meluncurkan aplikasi MKP. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - 

Pemerintah Kota (Pemko) Medan meluncurkan aplikasi Manajemen Konsumsi Pangan  (Food Consumption Management)

Peluncuran aplikasi ini dilakukan oleh  Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu Bobby Nasution, Kamis (5/9/2024).

Aplikasi  Manajemen Konsumsi Pangan (MKP) ini merupakan  program Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan (DKP3) Medan sebagai bentuk Strategi Pemanfaatan Makanan Berlebih.

Menurut  Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Medan Gelora Kurnia Putra Ginting mengatakan 40 persen sampah di TPA merupakan sampah sisa makanan yang tidak bisa diolah. Untuk itu, aplikasi MKP ini diluncurkan.

"Kita manfaatkan sesuatu yang hilang ini agar makanan yang berlebih itu tidak menjadi sampah di TPA, namun diberikan kepada sasaran yang tepat,” ujarnya.

Menurutnya, makanan berlebih berpotensi menjadi sampah jika tidak diselamatkan.

"Untuk itu diperlukan kesadaran untuk mencegah agar makanan berlebih ini tidak sampai ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Aplikasi Manejemen Konsumsi Pangan ini, lanjutnya, akan memastikan penyelamatan produk berlebih dari hotel, restoran, toko roti, kafe, katering dan organisasi makanan yang dilakukan secara efektif. 

“Aplikasi ini mempermudah pertemuan antara pendonor antara lain hotel dan restoran atau warga yang berlebihan dengan penerima manfaat,“ ucapnya. 

Dia menjelaskan, aplikasi ini mengumpulkan data administrasi produsen pangan dan penerima manfaat.

"Sekaligus memberikan tutorial penggunaan sistem informasi terkait penanganan penyelematan produk berlebih dan pendistribusian kepada penerima manfaat," jelasnya.

Target awal sasaran, sebutnya, adalah kelurahan rawan stunting yang kemudian akan berkembang kepada komunitas-komunitas yang membutuhkan.

 “Perlu disampaikan, ini makanan berlebih yang bisa dikonsumsi, bukan sisa makanan,” ucapnya. 

Sementara itu, dalam sambutannya, Kahiyang berharap,  Aplikasi ini diharapkan dapat mengelola makanan surplus yang berpotensi terbuang (food loss and waste) untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved