BPI KPNPA RI Itu Apa? Kenapa Bisa Ingin Dipenjarakan dr Richard Lee, Simak Penjelasannya

TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa waktu belakangan ini ramai pemberitaan tentang perseteruan antara Pengurus Nasional Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), dengan dr Richard Lee.

Perseteruan bermula dari adanya tudingan BPI KPNPA RI terhadap produk skincare milik dr Richard Lee yang disebut berbahaya dan disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Karena tudingan itu pula, dr Richard Lee murka.

Ia pun mengancam akan memenjarakan pihak-pihak yang telah melayangkan prasangka tanpa disertai bukti yang akurat.

Baca juga: Profil dan Biodata Erika Carlina, Model dan Selebgram yang Curhat Sambil Nangis ke Rachel Vennya

"Beliau mengatakan bahwa produk saya disita BPOM, faktanya mana, tanyakan minta dengan BPOM, faktanya mana," kata dr Richard Lee, dikutip dari Tribun Seleb.

"Kalau ada suratnya oke, saya hormat, kalau nggak ada saya akan penjarakan," ucap Richard Lee, dikutip dari YouTube Cumicumi, Senin (2/9/2024).

Richard Lee mengaku dirinya tak ada masalah soal produk kecantikannya yang di-review oleh orang lain.

Namun, ia menyayangkan sikap dari BPI KPNPA yang tak menyertakan bukti kuat jika produk tersebut berbahaya.

"Ya saya nggak jadi masalah bapak mau review punya saya."

"Tapi pastikan kalau bapak review ya modal, dibeli dimasukin ke dalam lab, jelas-jelas dulu hasilnya apa bahayanya apa, baru ngomong ke media," jelas Richard Lee.

Baca juga: Cara Cek E-meterai Asli atau Palsu, Awas Jangan Sampai Tertipu

Yang ditakutkan Richard Lee, ia tak mau persoalan tersebut malah membuat publik tak percaya dengan produknya lagi.

Sehingga masyarakat pun memilih untuk membeli skincare abal-abal.

Padahal, selama ini Richard Lee terus memberikan edukasi untuk memilih produk kecantikan yang terpercaya.

"Jangan sampai hal-hal seperti ini bisa merusak nama baik orang."

"Dan juga hal-hal seperti ini tuh membuat orang jadi enggak percaya dengan saya dan akhirnya mereka kembali pakai skincare abal-abal atau sesuatu hal yang salah," kata Richard Lee.