Berita Medan
Sajikan Parfum Racikan, Owner Smile Parfume : Kualitas Bos, Harga Anak Kos
Namun, para konsumen mengaku keberatan untuk mengeluarkan budget yang dalam hanya untuk parfum.
Penulis: Risya Fakhrana Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Berdiri sejak tahun 2002, Smile Parfume terus berusaha menghadirkan parfum dengan aroma yang nyaris mirip dengan parfum branded namun dengan harga yang jauh lebih ekonomis.
Eviliana (45) selaku owner Smile Parfume menceritakan, awalnya ia menjual batu permata yang diselipkan dengan parfum original di sebuah hotel di Kota Medan.
Namun, para konsumen mengaku keberatan untuk mengeluarkan budget yang dalam hanya untuk parfum.
“Awalnya, kita tuh menjual parfum original dengan harga yang lumayan mahal, ya. Tapi, karena lama-kelamaan konsumen mau harga yang lebih murah, ya kita buat parfum racikan dengan kualitas bos harga anak kos,” ujar wanita yang akrab disapa Nana ini.
Lantaran ia menyukai wewangian, Nana pun merasa mampu untuk berusaha meracik parfum agar mirip dengan aroma dari merek ternama.
Walaupun hasil racikan tangan, Nana kerap mendapat testimoni dari para pembeli yang mengatakan aroma Smile Parfume sangat mirip dengan parfum yang asli.
“Konsumen pada bilang kalo parfum racikan saya tuh seperti yang original. Makanya, kenapa harus beli yang ori, padahal dengan parfum racik ini aja juga udah merasakan aroma yang sama seperti orinya,” kata Nana saat dijumpai Tribun Medan di gerai Smile Parfume, Jalan Pancasila, Medan Sunggal, Kota Medan.
Selain aromanya yang sangat mirip dengan parfum original seharga jutaan, Nana juga sering mendapat konsumennya mengatakan ketahanan Smile Parfume bisa seharian bahkan tidak hilang setelah bajunya dicuci.
“Mereka (konsumen Smile Parfum) juga sering bilang ke saya kalau Smile Parfume ini wanginya nggak hilang setelah berhari-hari. Bahkan, ketika pakaiannya sudah dicuci pun aromanya nggak hilang. Jadi berdasarkan testimoni mereka, Smile Parfume ini awet sekali, mba” sambungnya.
Nana pun mengaku sudah memiliki reseller yang berawal dari penikmat Smile Parfume.
Lantaran dirasa menjual, para konsumennya pun tertarik untuk menjual kembali hasil racikan seorang ibu rumah tangga ini.
“Awalnya si resseler ini pemakai Smile Parfume. Ketika mereka pakai, kok banyak yang tanya di mana beli parfum nya. Karena kan parfum ini lebih mudah dijual ketika tercium langsung, jadi aroma yang berbicara. Akhirnya, banyak yang pesan dari konsumen sehingga mereka jadi reseller Smile Parfume,” kata Nana.
Ia mengatakan, menjadi reseller Smile Parfume sangatlah mudah dan tidak merugikan, lantaran produk bisa ditukar atau dikembalikan sesuai pesanan pelanggan. Terdapat ratusan varian aroma Smile Parfume dengan harga jual mulai dari Rp 65.000 – Rp 75.000.
Dengan usaha rumahannya ini, Nana mampu menjual 300 botol Smile Parfume dalam satu bulan.
“Semenjak Covid kan saya hanya berjualan dari rumah dan online saja, nah kalau sebulan tuh bisa habis 300 botol, mba” jelasnya sambil memegang Smile Parfume.
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
| Dari Medan ke Mancanegara: Otten Coffee Bawa Cita Rasa Lokal Melalui LazMall |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Eviliana-bersama-koleksi-Smile-Parfume-hasilnya-racikannya-di-Jalan-Pancasila.jpg)