Berita Medan

Pumpkin Nail Art Luncurkan Produk Press on Nails yang Siap Dikirim ke Seluruh Indonesia

Lala sapaannya, mengaku memiliki pelanggan yang kebanyakan datang setiap bulan untuk menggunakan jasanya. 

Penulis: Joy Silvana Aritonang | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/JOY
Tiara Marpaung menunjukkan koleksi press on nails dan cat kuku yang sering ia aplikasikan kepada para pelanggan Pumpkin Nail Art di Kantor Tribun Medan (24/08/24) 

TRIBUN-MEDAN, MEDAN - Tingginya tingkat permintaan pelanggan terhadap seni menghias kuku atau lebih dikenal dengan nail art, membuat bisnis ini banyak digandrungi oleh anak muda.

Hal serupa juga dirasakan oleh Tiara Marpaung, gadis cantik berusia 23 tahun.

Lala sapaannya, mengaku memiliki pelanggan yang kebanyakan datang setiap bulan untuk menggunakan jasanya. 

“Kita tinggal di ibukota ini, rata-rata semuanya pengin cantik. Bahkan sampai ke kukunya juga cantik. Banyak loh pelanggan ku yang gak pede sama kukunya. Jadi tiap bulan datang lagi, udah kayak kebutuhan pokok lah,” ucap Lala kepada reporter Tribun Medan beberapa waktu lalu.

Berangkat dari hal tersebut, akhirnya Pumpkin Nail Art meluncurkan produk terbaru press on nails. Lala mengatakan press on nails adalah kuku palsu yang bisa ditempel sendiri tanpa perlu datang ke salon kuku. Press on nails buatannya juga bisa dikirim ke seluruh Indonesia.

Produk ini sangat menguntungkan bagi para pelanggan yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan perawatan kuku. Bagi yang membeli press on nails nantinya akan diukur lebar dan tinggi kukunya berdasarkan ketentuan oleh Pumpkin Nail Art.

“Untuk nail art itu perlu waktu dua sampai tiga jam. Jadi kenapa gak buat yang lebih praktis aja. Di media sosial juga udah banyak contohnya,” ujar Lala.

“Tapi tenang, nanti kukunya kita ukur kok. Ada kiat-kiatnya, walaupun dari online. Jadi bisa buat berdasarkan desain dari customer juga,” tambahnya.

Untuk proses pembuatan press on nails memakan waktu satu sampai dua hari. Dengan waktu maksimal pemesanan H-2 dari tanggal pengiriman. 

Press on nails buatan Pumpkin Nail Art dijual mulai dari harga Rp 100 ribuan saja tergantung desain yang diminta oleh pemesan. Untungnya lagi, press on nails ini bisa dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan.

Melihat antusias para pelanggan  yang mempercayakan perawatan kukunya kepada Pumpkin Nail Art, membuat Lala memilih resign dari tempat ia bekerja sebelumnya adalah keputusan yang tepat. Di usianya yang masih sangat muda, gadis lulusan Sastra Inggris itu sudah berhasil mendapatkan omset Rp 2-4 juta per bulannya.

“Kalau omset sih sekitar Rp 2-4 juta gitulah. Karena mulai banyak nih yang nail art, ya akhirnya memutuskan resign dan fokus ke Pumpkin Nail Art aja,” jelasnya.

Dalam satu hari, Lala bisa melayani sampai lima pelanggan dengan desain dan konsep kuku yang berbeda-beda. Tak jarang, di hari-hari besar seperti wisuda dan pernikahan, Lala bekerja hingga tengah malam.

Gadis berdarah batak itu tak menyangka bahwa dari hobinya menggambar bisa menjadi sumber mata pencariannya saat ini.

Selama tiga tahun mendirikan Pumpkin Nail Art, Lala mengaku cukup senang bisa berkecimpung di dunia seni kuku ini. Dengan piawai Lala bisa membuat desain-desain karakter yang diinginkan pelanggannya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved