Penganiayaan Prada Defliadi
Ratap Tangis Valentina Panggabean, Anak Dilakban dan Disiksa: Tolong Aku Mak, Tolong
Valentina Panggabean, 59 tahun, tak kuasa menahan tangis saat mengingat sang anak, Doli Manurung dijemput paksa diduga personel TNI.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Valentina Panggabean, 59 tahun, tak kuasa menahan tangis saat mengingat sang anak, Doli Manurung dijemput paksa diduga personel TNI.
Tak hanya itu, Valentina mengaku melihat anaknya disiksa dihadapannya.
Benci dan kepedihan mengingat peristiwa itu membuatnya emosi hingga sulit berkata-kata.
Diketahui, Doli Manurung merupakan salah satu tersangka dugaan penganiayaan personel TNI dari Batalyon Infanteri 100/Raider bernama Prada Defliadi.
Diwawancarai di sela-sela ia menjaga anaknya yang masih terbaring di RS Bhayangkara TK II Medan, ia berulangkali menyeka air matanya.
Ia membeberkan awal mula anaknya dijemput paksa, lalu digebuki.
Pada Minggu 4 Agustus lalu sekira pukul 09:00 WIB, Doli pulang ke rumah di Gang Pelita, Jalan Orde Baru, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.
Saat itu Doli pulang dalam keadaan pelipis matanya luka.
Valentina pun sempat menanyakan kondisi Doli dan diakuinya ia sempat berkelahi.
Kemudian, ketua ranting organisasi kemasyarakatan Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sekip itu sarapan yang dibeli Valentina, lanjut minum obat karena sebelumnya dia sudah berobat ke dokter.
Rupanya Doli muntah, dan ngaku kepalanya pusing.
"Pening kepalaku mak, aku istirahat dulu ya mak" kata Valentina menirukan ucapan Doli, Sabtu (10/8/2024).
Setelah Doli pamit beristirahat, Valentina pergi ke jasa pencucian pakaian dan menebus obat yang diminta anaknya.
Begitu kembali ke rumah, ibu berusia 59 tahun ini kaget rumahnya sudah ramai dan dia dilarang masuk.
Meski demikian ia tetap menerobos masuk ke dalam rumahnya dan melihat anaknya memakai jaket bertudung, tangan diikat lakban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Valentina-Panggabean-dan-Doli-Manurung.jpg)