Breaking News

Penganiayaan Prada Defliadi

Kondisi Terkini Doli Manurung, Ngaku Tak Bacok Tentara, Beber Kronologi Kejadian Versinya

Kalau yang dibacok itu aku enggak tahu. Aku mau berdamai dengan yang baju merah, si Sianturi itu, aku mau berdamai.

TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Dolly Manurung, babak belur setelah dihajar oleh sejumlah orang. Pasca kejadian pembacokan terhadap personel TNI AD bernama Prada Defliadi. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Doli Manurung, 34 tahun, masih menahan sakit dan terkapar di ranjang RS Bhayangkara TK II Medan setelah hampir sepekan dijemput paksa TNI, lalu digebuki hingga babak belur.

Tidur di ranjang besi berlapis kasur, ia dirawat di kamar sekaligus sel sementara untuk orang berstatus tersangka yang masih sakit.

Sesekali, Doli meringis kesakitan akibat luka yang dialaminya.

Valentina Panggabean dan Doli Manurung
Valentina Panggabean dan Doli Manurung (Ho/Tribun-Medan.com)

Ketua Ranting Ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sekip itu berulang kali menyipitkan matanya sambil mengerutkan dahinya untuk melihat sekitar karena pandangannya kabur.

Lingkar mata Doli masih menghitam, bola matanya masih berwarna merah seperti darah membeku.

Kondisi ini jauh lebih membaik ketimbang saat pertama kali fotonya beredar usai dijemput paksa puluhan orang diduga TNI dari kamarnya.

Doli Manurung, 34 tahun, tersangka dugaan penganiayaan personel TNI dari Batalyon Infanteri 100/Raider saat berada di RS Bhayangkara TK II Medan. Doli ngaku tak terlibat pengeroyokan Prada Defliadi.
Doli Manurung, 34 tahun, tersangka dugaan penganiayaan personel TNI dari Batalyon Infanteri 100/Raider saat berada di RS Bhayangkara TK II Medan. Doli ngaku tak terlibat pengeroyokan Prada Defliadi. (HO)

Saat itu wajahnya hampir tak dapat dikenali lagi akibat babak belur dihajar.

Doli Manurung, 34 tahun adalah ketua ranting organisasi masyarakat (Ormas) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Dia merupakan salah satu tersangka penyerangan personel TNI dari Batalyon Infanteri 100/Raider bernama Prada Defliadi dan satu rekannya Pratu AS.

Kepada Tribun-medan.com, Doli ngaku tak terlibat pengeroyokan Prada Defliadi yang mengakibatkan prajurit TNI tersebut buta karena mata sebelah kanannya dibacok.

Bahkan ia bilang tidak mengetahui peristiwa tersebut.

Namun, ia tak menampik sempat ribut dengan Pratu AS bermarga Sianturi di warung angkringan, tak jauh dari tugu Sinar Indonesia Baru (SIB) Medan.

"Kalau yang dibacok itu aku enggak tahu. Aku mau berdamai dengan yang baju merah, si Sianturi itu, aku mau berdamai karena aku sama dia saja bermasalah," ungkap Doli, diwawancarai beberapa waktu lalu.

Kronologi Versi Doli Manurung, Bermula Ribut di Tempat Hiburan Malam Anak Buahnya Dengan Personel TNI

Pada Minggu dini hari tanggal 4 Agustus, Doli dan kawan-kawannya menghabiskan Sabtu malam di tempat hiburan malam Jalan Putri Hijau, Medan.

Rupanya satu rekannya sekaligus anggotanya di organisasi masyarakat cekcok dengan seorang pria, yang belakangan disebut sebagai Pratu AS.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved