Berita Medan

Masih Terkapar di Rumah Sakit, Doli Manurung Ngaku Tak Terlibat Penganiayaan Prada Defliadi

Lingkar mata Doli masih menghitam, bola matanya masih berwarna merah seperti darah membeku.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
HO
Doli Manurung, 34 tahun, tersangka dugaan penganiayaan personel TNI dari Batalyon Infanteri 100/Raider saat berada di RS Bhayangkara TK II Medan. Doli ngaku tak terlibat pengeroyokan Prada Defliadi. 

Rupanya satu rekannya sekaligus anggotanya di organisasi masyarakat cekcok dengan seorang pria, yang belakangan disebut sebagai Pratu AS.

"Hari minggu dini hari sama kawan-kawan di Retro kami minum. Ada berantem kawan, tapi aku gak tau sama siapa dia berantem, aku gak tau. Di atas itu udah ribut, terus orang itu ke bawah aku masih di atas masih mau bayar,"ceritanya.

"Pas aku turun, ribut masih di situ, aku gak tau ribut ini kenapa karena dari atas pun aku juga gak tau ributnya kenapa. Pas aku turun ada memang kawanku bilang 'gak terima aku baju merah itu mukuli aku ya bang'"katanya menuturkan ulang.

Saat itu Doli ngaku tak mengetahui kalau pria berkaus merah, celana jeans dan potongan rambut cepak itu adalah personel TNI.

Lantas beranjak la mereka dari tempat hiburan malam tadi hendak pulang ke daerah Jalan Sekip Medan.

Rupanya di sebuah angkringan, tak jauh dari tugu Sinar Indonesia Baru (SIB) rekan si Doli spontan menunjuk pria berkaus merah, celana jeans dan potongan rambut cepak.

Mereka pun akhirnya berhenti mendatangi Pratu AS yang juga sedang nongkrong di situ.

Karena suasana kian memanas, Doli langsung meninju ke Pratu AS, namun meleset.

Pukulan yang dilayangkan itu ternyata malah membuat Doli jatuh tersungkur dan berakhir digebuki.

Ia sempat mencoba kabur, tapi sebuah kursi kayu tiba-tiba dihantamkan ke arah pelipis matanya hingga membuat terkapar pingsan.

"Kuayunkanlah tumbukan cuma gak kena aku mukulnya dan aku yang jatuh. Terus dipukuli lah aku ramai ramai. Minta ampunlah aku terus lari."

"gak ada di situ bilang orang itu tentara. Lari aku. di atas trotoar aku minta ampun. Tiba tiba ada yang menghantam kepalaku pakai kursi kayu. itulah kepalaku (atas alis) ini robek. Di situlah tumbang aku, minta tolong."

Karena sempat tak sadarkan diri, begitu sadar Doli sudah berada di dalam mobil orang tak dikenal yang menolongnya dan dibawa ke depan rumah kawannya.

Sekira pukul 08:00 WIB, ia mulai agak pulih, lalu naik becak motor ke klinik untuk berobat.

Pelipis matanya pun sempat dijahit sekitar 7-8 jahitan akibat robek digebuki dan dihantam kursi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved