Medan Terkini
Personel TNI, Prada Defliadi yang Dibacok Geng Motor Mengalami Kebutaan Permanen
Personel Batalyon 100/PS itu menjalani perawatan setelah dianiaya dan dibacok oleh sejumlah anggota OKP dan Geng Motor.
Diketahui, Kodam I Bukit Barisan menyatakan, usai penyerangan dan penganiayaan Prada Defliadi, prajurit Batalyon Infanteri 100 dan 8 orang lainnya, personel TNI menjemput paksa Dolly Manurung, salah satu terduga pelaku.
Dolly dijemput paksa dari kediamannya di kawasan Jalan Orde Baru, Kecamatan Medan Barat.
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian mengatakan, usai dijemput paksa, Doi diserahkan ke Polrestabes Medan.
"Iya betul (dijemput TNI). Setelah kejadian, beberapa identitas pelaku sudah diketahui dan 1 orang pelaku sudah diamankan dari rumah yang bersangkutan. Sedangkan pelaku-pelaku yang lain sedang dilakukan pengejaran oleh Polrestabes dan TNI," kata Kolonel Rico, Senin (5/8/2024).
Dari foto yang diterima Tribun Medan, Doli Manurung juga nampak babak belur diduga usai digebuki.
Memakai kaus berwarna biru dan celana kotak-kotak warna kuning, mata kanan dan kirinya memar kebiruan.
Uang Rp 40 Juta di Rumah Doli Manurung Raib, Pasca Dijemput Paksa oleh Puluhan Orang Berambut Cepak
Puluhan orang mendatangi rumah Doli Hamonangan Manurung, pasca kejadian pembacokan terhadap personel TNI AD dari Batalyon 100/PS bernama Prada Defliadi.
Doli Manurung dijemput oleh puluhan orang ini karena, disebut-sebut turut serta dalam kasus pembacokan prajurit TNI AD itu di kawasan Kecamatan Medan Petisah, pada Minggu (4/8/2024) kemarin.
Menurut Edward Manurung, anaknya ini dijemput paksa dan sempat dianiaya di lantai tiga rumahnya yang berada di Jalan Orde Baru, Kecamatan Medan Barat.
"Rumah sudah hancur, dihancuri segerombolan itu. Begitu kuatnya pintu besi dibobol, naiklah orang itu ke atas ke lantai tiga, dihantamilah si Doli di situ," kata Edward kepada Tribun-medan, Rabu (7/8/2024).
Katanya, pasca di datangi oleh puluhan orang ini sejumlah barang-barang di dalam rumahnya hilang termasuk uang senilai puluhan juta rupiah.
"Laptop, handphone, duit tabungan Rp 40 juta hilang semuanya. Uang itu padahal setoran parkir ke atasannya (Doli)," sebutnya.
"Habis diobrak abrik semuanya, porak-poranda. Lemari juga porak-porandakan dibongkar,"
"Doli dipukuli dari lantai tiga sampai ke bawah, darah semua. Masih ada darahnya nggak gak kami lap," sambungnya.
Edward mengatakan, terkait kasus penganiayaan hingga sejumlah barang termasuk uang yang hilang, telah dilaporkan ke Polrestabes Medan.
"Sudah buat laporan istri saya ke polisi, soal penganiayaan itu. Tolonglah ditegakkan hukum yang adil, jangan main hakim sendiri," pungkasnya.
(cr11/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Cacing Tanah Ditemukan dalam MBG Siswa di SMAN 6 Medan, Disdik Sumut Minta Pengawasan Diperketat |
|
|---|
| Dalam Sebulan, 48 Bandit Jalanan Ditangkap Polres Pelabuhan Belawan dan Satu Ditembak |
|
|---|
| Ranperda KTR Kota Medan Larang Iklan Rokok, Pelaku Usaha Prediksi Pendapatan Anjlok hingga 45 Persen |
|
|---|
| Gerombolan Pria Diduga Debt Collector Rampas Motor Ojol di Medan padahal Sudah Lunas |
|
|---|
| 4 Gardu PLN Terbakar di Jalan Sakti Lubis Medan, Kerugian Ditaksir Hampir Setengah Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tampang-Prada-Defliadi_Kodam-I-Bukit-Barisan_.jpg)