PMII Geruduk Dinas PMD Asahan

PMII Asahan Minta Kejaksaan Periksa Kadis PMD buntut Bimtek Biogas yang Dinilai Gagal

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Asahan meminta periksa anggaran dana bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan kepala desa

|
TRIBUN MEDAN/ALIF
Aksi unjuk rasa pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) Kabupaten Asahan di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan menebarkan kotoran lembu, bunga dan telur, Senin (5/8/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Asahan meminta periksa anggaran dana bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan kepala desa se Kabupaten Asahan di Jogjakarta pada Mei 2024 lalu.

Menurut Ashari Munthe, selaku penanggung jawab aksi, aksi unjuk rasa ini bukanlah sekedar omong kosong.

Sebab, pihaknya telah membuktikan membawa kotoran sapi ke kantor PMD Asahan seperti janjinya di aksi sebelumnya.

"Kami bukan cerita omong kosong. Hari ini kami buktikan apa yang kami ucapkan di unjuk rasa sebelumnya. Kami bawa tahi lembu," kata Ashari Munthe, Senin (5/8/2024).

Lanjutnya, ia akan melaporkan temuan hasil investigasi PMII Asahan terkait adanya dugaan memperkaya diri sendiri yang dilakukan oleh Kadis PMD dan jajaran dalam perkara bimbingan teknis.

"Kami menduga kuat, Bimtek ini sebagai kedok untuk memperkaya diri sendiri. Kami ada investigasi, ini semua fiktif. Kami akan membuat laporan terkait ini," katanya.

Ia mengaku, dalam dua hari ke depan, dirinya akan menyerahkan hasil temuannya tersebut ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

"Kami meminta agar kejaksaan dapat mengusut dan memeriksa anggaran PMD ini. Karena, kami menduga ada penyelewengan dana disini," ungkapnya.

Ia juga meminta, aparat penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan memeriksa terkait anggaran tersebut.

"Karena, kami menemukan pihak ketiga yang menjadi penyelenggara itu tidak ada, atau bisa dikatakan fiktif, dan akal-akalan kadis PMD," katanya.

Perlu diketahui, sebelumnya, PMII Kabupaten Asahan melempari kantor dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan kotoran lembu. Hal ini dampak dari dilakukannya bimtek di Jogjakarta yang dinilai menghambur-hamburkan uang negara.

Akibat tidak mendapatkan tanggapan di Dinas PMD, para pengunjukrasa mendatangi kantor Bupati Asahan untuk meminta agar Kadis PMD segera dicopot dari jabatannya.

(cr2) tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved