Berita Medan

Pilih Damai, Keluarga Selebgram yang Tewas Saat Operasi Sedot Lemak di Depok Tak Jadi Lapor Polisi

Laporan dibatalkan karena pihak keluarga sudah memilih berdamai dengan klinik kecantikan tersebut.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
Kolase Kompas.com
Selebgram Medan Ella Nanda Sari meninggal dunia usai sedot lemak di klinik kecantikan di Kota Depok. (Kolase Kompas.com) 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Keluarga Ella Nanda Sari (30) wanita asal Kota Medan yang tewas saat operasi sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok mengurungkan niatnya untuk melaporkan dugaan malapraktik ke Polisi.

Laporan dibatalkan karena pihak keluarga sudah memilih berdamai dengan klinik kecantikan tersebut.

Kakak korban, Okta Vivilia mengatakan, kemarin pihaknya maupun keluarganya dari Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat sudah bertemu dengan pihak klinik.

Mereka pun sudah mendapat penjelasan dari klinik terkait tewasnya Ella.

Kemudian pihak klinik berjanji akan bertanggungjawab biaya pendidikan anak korban yang saat ini berusia 9 tahun hingga ia berusia 18 tahun.

"Kalau saya, karena pihak klinik dan pihak keluarga yang di pangkalan Brandan sudah membuat perdamaian dan mereka berjanji bertanggungjawab untuk pendidikan anaknya. Jadi kita gak buat laporan,"kata Okta Vivilia, Selasa (30/7/2024).

Okta menjelaskan, meski tak jadi membuat laporan  terkait dugaan malapraktik, Polres Depok disebut tetap mengusut kasus ini.

Sebab, dokter yang menangani korban diduga tak memiliki izin.

"Secara hukum mereka tetap diproses Polisi karena dokternya diduga gak punya izin. Kemarin saya sudah dikonfirmasi sama Polres Depok."

Sebelumnya, seorang wanita bernama Ella Nanda Sari (30) warga Jalan Abadi, Komplek Permata Abadi, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal meninggal dunia diduga saat menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok Senin 22 Juli lalu.

Okta Vivilia, kakak korban mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena korban saat itu sehat dan masih berbalas pesan dengannya maupun rekan-rekannya di Kota Medan.

Atas kejadian ini, Okta menduga adiknya menjadi korban dugaan malapraktik klinik kecantikan tersebut.

"Kita nggak tahu apa keracunan anestesi, salah tindakan, apa prosedur mereka tidak pasti. Kan kita gak tau,"kata Okta Vivilia, kakak korban, Jumat (26/7/2024) di Medan.

Okta menjelaskan, adiknya berangkat dari Kota Medan ke Depok pada Senin 22 Juli lalu dari Bandara Kualanamu ke Bandara Soekarno Hatta.

Sesampainya di sana sekira pukul 11:00 WIB-12:00 WIB, dia dijemput sopir langganannya menuju ke klinik untuk operasi sedot lemak.

Katanya, Ella operasi sedot lemak bagian tangan kanan dan kirinya.

Tiba di klinik, operasi dimulai sekira pukul 12-00 WIB sampai 13:00 WIB.

Kematian Ella pertama kali diketahui teman korban, bernama Fani.

Saat itu Fani tidak sengaja menelepon Ella, namun tidak dijawab.

Tak lama kemudian, ada yang menelepon balik diduga sopir mobil rental Ella disana.

Saat itulah Fani diberitahukan kalau Ella sudah meninggal dunia dan jenazah sudah berada di RSU Margonda.

Karena tidak percaya, Fani meminta supaya melakukan panggilan video call dan benar Ella sudah terbaring di RS.

"Si Fani gak percaya supaya video call, di situ nampak lah di rumah sakit Margonda."

Selanjutnya Fani berangkat ke rumah keluarga Ella di Pangkalan Brandan, karena Ella seorang janda.

Lalu pihak klinik maupun rumah sakit disebut menginformasikan kematian Ella kepada keluarganya di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Dari penjelasan yang diterima keluarga Ell dari rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS.

"Dibilang pihak RS, dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dunia. Jadi kita tidak tahu pasti saat proses operasi sedot lemak atau di jalan."

Tak lama kemudian, Okta menghubungi pihak klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok, ke nomor kuasa hukumnya.

Ia mengaku mendapatkan penjelasan dari kuasa hukum kalau Ella awalnya pingsan saat operasi sedot lemak, kemudian meninggal dalam perjalanan ke RS.

"Karena menurut Ricardo bahwa penyebab kematian itu adalah ketika dalam tindakan Ela pingsan.  Jadi pingsan dibawa ke rumah sakit Margonda dan di jalan katanya meninggal."

Pada Selasa 23 Juli pagi sekitar pukul 07:30 WIB, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat didampingi pihak klinik kecantikan WSJ Beauty tersebut.

Tapi setibanya di sana, keluarga tak boleh membuka jenazah, cuma sebatas wajahnya.

"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu,"ungkapnya.

(Cr25/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved