Berita Medan
Layanan Jemput Barang JNE, Dukung Pelaku UMKM Disabilitas Antarkan Paket ke Pelanggan
Dengan duduk bersila di lantai, beragam jenis sampah mulai plastik asoy hingga plastik bekas pembungkus consumer goods tersebut berpindah ke pangkuann
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Pemesanan secara online ini tentu saja membutuhkan jasa pengiriman. Ia mengakui, banyak jasa pengiriman saat ini yang hadir dengan beragam fasilitas dan penawaran menarik untuk konsumen. Meski demikian, selaku konsumen, dirinya harus tetap selektif dalam menentukan pilihan jasa pengiriman.
“Dari sekian banyak jasa pengiriman yang ada di Medan, saya memutuskan untuk menggunakan layanan JNE,” katanya.
Vivi menceritakan, ada beberapa alasan kenapa ia menggunakan JNE. Selain titik pengirimannya yang banyak, ia juga merasa terbantu dengan Layanan Jemput Barang (Pick up Paket).
"Layanan Jemput Barang itu sangat membantu pelaku UMKM disabilitas seperti saya dalam mengantarkan paket ke pelanggan. Sewaktu belum ada layanan Jemput Barang, saya minta tolong adik atau ibu untuk mengantarkan paket ke gerai JNE terdekat. Kalau saya kan memang sudah tidak bisa berjalan,” kenangnya.
///Kreativitas JNE Kembangkan UMKM
KEPALA Cabang Utama JNE Medan Fikry Al Haq Fachryana mengatakan, Layanan Jemput Barang (pick up) merupakan salah satu wujud kreativitas sekaligus dukungan JNE terhadap UMKM secara umum, termasuk UMKM disabilitas.
Menurut Fikry, Layanan Jemput Barang yang difasilitasi JNE ditujukan bagi pelanggan yang tidak mau repot mengantar paket ke counter, salah satunya adalah customer penyandang disabilitas. "Jadi fasilitas Layanan Jemput Barang dari JNE ini sangat memudahkan dan sangat membantu ya," ungkapnya.
Saat ini, kata Fikry, sebanyak 85 persen gerai JNE sudah menerapkan Layanan Jemput Barang dan hal ini semakin memudahkan bagi JNE untuk menghubungkan kebahagiaan (connecting happines) dengan pelanggan.
"Sangat simpel, mudah, dan pastinya gratis. Caranya tinggal menghubungi nomor CS JNE yang tertera pada halaman Instagram JNE Medan. Selanjutnya dapat menyampaikan keinginan request Layanan Jemput Barang dan nantinya akan diarahkan ke gerai JNE terdekat," jelasnya.
Terkait waktu penjemputan, kata Fikri bisa didapatkan setelah customer menghubungi JNE terdekat dari kediaman masing-masing. "Nantinya tim Layanan Jemput Barang akan melihat dan memberikan opsi waktu penjemputan," tukasnya.
Dikatakannya, selain Layanan Jemput Barang, JNE terus berupaya mendukung pelaku UMKM melalui beberapa cara seperti Plaza Pesona Nusantara. Di sini, UMKM dibantu untuk mamajang dan menjual produknya.
"Terkait UMKM, JNE memfasilitasi semua UMKM yang ingin mengikuti program JNE. Seperti Sekolah Bisnis UMKM yang mana melalui program ini para UMKM mendapatkan ilmu strategi manajemen bisnis, tata kelola keuangan, hingga pengemasan dan pemasaran secara digital," ujarnya kepada Tribun Medan.
Sekolah bisnis UMKM, kata Fikry merupakan wujud kepedulian JNE dalam membantu UMKM untuk naik kelas. Pada tahun 2022, program Sekolah Bisnis ini dilaksanakan dalam 4 batch bersamaan dengan di launchingnya Plaza Pesona Nusantara, yaitu mulai bulan Agustus hingga Desember 2022 lalu.
“Sekolah Bisnis JNE dilatarbelakangi karena banyaknya komunitas UMKM di Sumatera Utara khususnya Kota Medan yang aktif dan membutuhkan materi-materi yang mampu membantu mereka dalam mengembangkan bisnisnya,” katanya.
Kreativitas lainnya adalah JNE bekerjasama dengan beberapa komunitas UMKM seperti Ikatan Pengusaha Muslimah (IPEMI) Sumut, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sumut, Koperasi UMKM Syariah Sumut, Forum Akademisi dan Praktisi Desa, dan Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) Sumut.
///Keterbatasan Ruang Gerak
PENGAMAT Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo menyampaikan UMKM yang dimiliki penyandang disabilitas sangat perlu mendapat dukungan untuk memasarkan produk yang mereka produksi. Apalagi jumlah penyandang disabilitas ini juga tidak sedikit.
berita Medan
JNE
Tribun Medan
connectinghappiness
JNE33Tahun
JNEContentCompetition2024
GasssTerusSemangatKreativitasnya
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Vivi-Siti-Mardianti-hasilkan-berbagai-produk-dari-sampah-plastik.jpg)