Berita Viral

Sosok Inza Nanda, Mahasiswa UIN Sunan Ampel yang Tewas, Kondisi Jasad Bikin Heran, Semua Menangis

Inilah profil Inza Nanda, mahasiswa UINSA tewas saat KKN. Tubuhnya buat perawat heran. Tetangga Inza Nanda pun bersaksi.

Surya
Sosok Inza Nanda, Mahasiswa UIN Sunan Ampel yang Tewas, Kondisi Jasad Bikin Heran, Semua Menangis 

"Temannya kasih kabar saya kira bercanda. Lalu ketuanya; bersumpah-sumpah," kata alumni Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA itu.

Menurut kesaksian yang diceritakan teman sang adik. Hampir seluruh anggota peserta KKN dari kelompok sang adik berlibur di pantai tersebut.

Aktivitas berlibur itu, sengaja dilakukan sebelum mereka kembali pulang ke Surabaya untuk melanjutkan kuliah di kampus.

Rombongan kelompok KKN itu, telah rampung menyelesaikan tugasnya mensimulasikan diri dalam pengabadian masyarakat di sebuah desa kawasan Kabupaten Lumajang.

Nah, seluruh anggota kelompok KKN berada di pantai tersebut. Namun cuma tujuh orang peserta KKN saja, termasuk sang adik, yang sedang menikmati keelokan pantai itu sambil bermain air di pantai.

Ternyata, lanjut Novita, tiga orang diantara mereka, termasuk sang adik, berinisiatif mendekati bibir pantai untuk bermain air.

Namun tiba tiba datanglah ombak yang menyapu tepian pantai, hingga tubuh ketiga pemuda itu, tersapu ombak dan terseret menjauh dari bibir pantai secara berpencar.

"Tapi saat ombaknya datang. Ternyata langsung tergulung semua. Nah, di pantai itu, masih banyak palung. Jadi tiba-tiba kayak jeblos ke dalam laut," jelasnya.

Teman pertama dari sang adik, selamat, setelah berusaha berenang menuju daratan terdekat dan berhasil menemukan pijakan kaki.

Teman kedua dari sang adik, meskipun bernasib sama seperti adik yang terseret ombak jauh tapi masih terselamatkan.

"Sedangkan adik saya, sudah gak bisa renang, dia cuma mengandalkan teriakan; tolong-tolong. Siapa yang berani menolong di sana. Mereka masih anak-anak semua," katanya.

"Langsung terseret arus pantai. Nah ketemunya sekitar 30 menit atau 1 jam. Lokasinya, 500 meter dari titik awal berenang awal dan hilang pertama kali," tambahnya.

Kendati demikian, namanya juga takdir, Novita juga tak kuasa menampik begitu kolotnya. Ia dan ibundanya pasrah dan legawa dengan kepergian sang adik.

Ia meyakini sang adik meninggal dunia dalam keadaan terbaik. Wajahnya saat dikafani tampak begitu tenang dan damai, seperti orang yang sedang tertidur.

Begitu juga dengan kondisi kulitnya setelah belasan jam dinyatakan meninggal dunia, yang menunjukkan keanehan, seperti masih tampak biasa, laiknya kulit manusia normal yang masih bernyawa.

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved