Dugaan Oknum TNI Terlibat Pembunuhan

KSAD Maruli Simanjuntak Janji Sanksi Tegas pada Koptu HB Jika Benar Terlibat Bunuh Sempurna Pasaribu

KSAD Maruli Simanjuntak merespons info terkait dugaan keterlibatan oknum TNI, Koptu HB dalam pembunuhan terhadap wartawan sekeluarga di Karo.

|
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, saat kunjungan ke Kodam I Bukit Barisan, Selasa (13/2/2024) silam. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak memberikan tanggapan terkait informasi adanya keterlibatan Koptu HB, dalam kasus pembunuhan terhadap wartawan sekeluarga di Karo.

Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi terkait kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya.

"Informasi terakhir pelaku sudah tertangkap," kata Maruli kepada Tribun-Medan.com, Kamis (25/7/2024).

Maruli Simanjuntak menjelaskan, pihaknya terus memantau kasus tersebut terkait adanya dugaan keterlibatan oknum TNI AD berinisial Koptu HB.

Katanya, jika Koptu HB terbukti bersalah pihaknya akan memberikan sanksi dan tindakan yang tegas.

"Sudah pasti, kalau nanti penyidikan ada hubungannya (sama Koptu HB) pasti kita tindak lanjut," sebutnya.

Sebelumnya, kasus pembunuhan sadis terhadap wartawan bernama Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya, masih menyisakan misteri, tanda tanya besar.

Meski polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, namun publik masih curiga adanya pelaku lain di balik kasus pembakaran rumah yang berakibat menewaskan Sempurna dan keluarganya.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, menemukan sejumlah fakta baru dalam kasus tersebut.

Menurut Direktur LBH Medan, Irvan Syaputra, pihaknya menemukan bukti isi percakapan antara Koptu HB dengan Pimred (Pemimpin Redaksi) Tribrata TV yang merupakan pimpinan korban, sebelum kejadian.

Dalam percakapan tersebut, Koptu HB meminta kepada Pimred korban agar berita yang dituliskan oleh korban terkait aktivitas judi yang diduga kuat miliknya itu untuk dihapus.

Isi percakapan tersebut yakni :

"SS (Screenshot) kan bang, kalau sudah di tarik beritanya. Saya bagus selama ini sama si Pasaribu (korban) itu bang. Tapi kenapa dibikin seperti itu," tulis Koptu HB dalam pesan WhatsApp nya.

Lalu, Pemred korban meminta agar Koptu HB berkoordinasi langsung dengan anggotanya tersebut.

"Komunitas dengan Pasaribu bang," jawab Pimred.

"Aku nggak ada masalah sama Pasaribu, masa udah bagus selama ini dibuat seperti itu. Hapuslah," kata Koptu HB.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved