Berita Viral
Calon Menantu Tukang Ngutang, Asep tak Restui Putrinya Menikah, Berujung Dihabisi Keluarga
Ketiga pelaku kembali mencoba membunuh Asep pada 27 Juni 2024. Saat itu korban dicekik dan dipukul dengan menggunakan helm hingga akhirnya tewas.
TRIBUN-MEDAN.com -Calon menantu tukang ngutang, Asep tak restui putrinya menikah.
Namun hal itu membuat Asep berujung dihabisi keluarganya sendiri.
Dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya mengungkapkan, tiga pelaku pembunuhan Asep Saepudin (42) sempat meracuni korban beberapa kali sebelum korban dinyatakan tewas pada 27 Juni 2024.
Baca juga: Cara Membesarkan Anak Menurut Ajaran Kristen Berdasarkan Alkitab
Ketiga pelaku adalah istri korban, Juhariah (45), anak korban, Silvia Nur (22), dan kekasih Silvia, Hagistko Pramada (22).
"Pertama mencampurkan minuman susu soda dengan cairan pemutih, itu tidak berhasil. Kedua, juga dicoba lagi mencampur minuman kemasan dengan cairan pemutih tidak berhasil, juga gagal," kata Twedi kepada wartawan, Senin (22/7/2024).
Upaya Juhariah, Silvia, dan Hagistko untuk menghabisi nyawa Asep berlanjut pada 25 Juni 2024.
Saat itu, ketiga pelaku masih mencoba mengeksekusi korban, tetapi kembali gagal untuk yang ketiga kali.
"(Tanggal) 25 Juni para pelaku ini tiba di Kampung Serang sekitar pukul 24.00. Kemudian pada malam itu juga gagal melakukan eksekusi," jelas Twedi.
Masih tak menyerah, ketiga pelaku kembali mencoba membunuh Asep pada 27 Juni 2024.
Saat itu korban dicekik dan dipukul dengan menggunakan helm hingga akhirnya tewas.
"Pukul 03.30 WIB, yang pertama pelaku melakukan pencekikan ke korban kemudian melakukan pemukulan kepada korban menggunakan helm. Mencekik dan memukul sehingga korban meninggal dunia," tutur Twedi.
Baca juga: Deputi KSP Abetnego Tarigan Maju Pilkada Karo, Sudah Daftar ke PDIP hingga Gerindra
Twedi menjelaskan, motif ketiga pelaku melakukan pembunuhan terhadap Asep berbeda-beda.
Juhariah tega menghabisi nyawa suaminya sendiri karena sang suami tidak mau membayar utangnya.
"Menurut keterangan, istri korban ini ada utang ke teman-temannya. Korban tidak bersedia melunasi," ujar Twedi.
Selain itu, Juhariah menganggap Asep tidak cukup menafkahinya sehari-hari. Hal itu membuat Juhairah menahan dendam dan akhirnya kongkalikong dengan sang anak untuk membunuh Asep.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/juhariah-tribunmedan.jpg)