Langkat Terkini
Polisi Mediasi Warga dan Pengamen di Langkat yang Dituding Lakukan Pelecehan
Polisi bersama warga Dusun VIII Bantenan, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat, melakukan mediasi dengan Azwardi Lubis alias Zuan.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
Namun, tudingan itu tak terbukti. Tetapi atas kejadian itu membuat Zuan dan keluarganya mengalami trauma berat.
Zuan pun akhirnya mendatangi Polsek Stabat dengan tujuan membuat laporan, Rabu (3/7/2024).
Karena menurutnya, aksi yang dilakukan warga diduga ada yang menunggangi.
Meski begitu, pada saat itu penyidik di Polsek Stabat menyarankan untuk melakukan mediasi dengan semua pihak yang terlibat.
Sedangkan itu, saat diwawancarai Zuan menerangkan bagaimana mulanya ia dituduhkan hal tersebut.
“Malam itu sekitar Bulan Mei 2024 kemarin, saya masih ngamen di Ayam Geprek Stabat. Ada kawan yang nyuruh saya pulang karena ada masalah berat,” ujar Zuan didampingi rekannya bernama Aliandi, Kamis (4/7/2024).
Lanjut Zuan, dengan penuh rasa tak tenang dan cemas, Pengamen Langkat ini pun pulang ke rumah kontrakannya.
Begitu sampai dikediamannya, kepala lingkungan (kepling) setempat juga sudah berada di sana. Ternyata, puluhan warga lainnya pun sudah berkumpul disekitar lokasi.
Kepling pun menyampaikan perihal dugaan pelecehan terhadap tiga orang wanita yang diduga dilakukan oleh Zuan.
Bahkan, ada beberapa warga yang mencoba menyerang Zuan. Namun ditepis istri Zuan, sembari menggendong anaknya yang masih kecil.
Saat itu, Zuan terkejut dengan tuduhan yang disampaikan kepling. Setiap Zuan mempertanyakan apa kesalahan yang telah dibuatnya, warga mencoba menyerang musisi jalanan itu.
"Pas ditanya kepling kepada korban-korban, tak ada satu pun yang mengatakan kalau saya ada melecehkan mereka. Gegara saya sering pakai handuk keluar rumah saat mengambil wudhu. Kebetulan saya ambil wudhu dikran yang berada di luar rumah. Ini lah yang dijadikan dasar mereka menuduh saya. Dan tak ada satu pun yang bilang kalau saya menunjukkan kemaluan saya kepada mereka," ujar Zuan.
"Kalau saya keluar cuma pake handuk di lingkungan rumah saya, itu kan hal yang wajar. Saya pun gak pernah merasa ada melecehkan siapa pun. Kepling ngakunya menerima informasi terkait hal itu dari warga sekitar bernama Bambang. Saya gak terima diperlakukan seperti ini. Anak saya sampai saat ini masih trauma," sambungnya.
Namun, warga yang terlanjur geram dengan tuduhan yang beredar, mereka mendesak agar Zuan diusir dari kontrakannya.
Dua hari kemudian, Zuan pun meninggalkan rumah kontrakannya dan pindah ke Kota Binjai. Pengamen Langkat ini merasa malu dengan tuduhan yang diarahkan kepadanya dan enggan ngamen di Kota Stabat.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pengedar Narkoba di Langkat Ditangkap, Polisi Sita 0,91 Gram Sabusabu Siap Edar |
|
|---|
| Penampakan Hutan Mangrove di Langkat yang Terancam Dialih Fungsi |
|
|---|
| Pemkab Langkat Lantik PPPK Guru Tahap II pada 25 November 2025 |
|
|---|
| Anak yang Dikabarkan Hilang di Langkat Akhirnya Ditemukan, Ternyata Pergi ke Pekanbaru |
|
|---|
| MTQ ke-58 di Kabupaten Langkat Resmi Ditutup, Ini Daftar Pemenangnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Polisi-bersama-warga-Dusun-VIII-Bantenan-Kelurahan-Kwala-Bingai_.jpg)