TRIBUN WIKI
6 Fakta Tentang Tanaman Kratom yang Dibahas Pemerintah untuk Diekspor
Daun atau tanaman kratom merupakan tumbuhan yang dulunya digunakan sebagai obat alami bagi masyarakat dan dianggap sebagai herbal.
Sejak saat itu, kratom dijadikan sebagai obat pengganti kecanduan opium yang menjadi masalah di Asia.
Baca juga: 8 Tips Merawat HP Android Agar Tahan Lama dan Awet Dipakai
Senyawa aktif mitraginin yang terkandung dalam kratom yang menjadikan kratom mampu menggantikan kecanduan opium.
Penggunaan kratom secara sistematis dengan dosis tertentu dapat digunakan untuk meningkatkan toleransi terhadap pengaruh opioid atau pengganti pengobatan untuk kecanduan opioid.
6 fakta tentang kratom
1. Mengandung senyawa alkaloid yang bermanfaat
Manfaat kratom tak luput dari kandungan baik yang terdapat pada tanaman ini. Daun ini mengandung beberapa jenis senyawa alkaloid, seperti:
- Mitragynine, kandungan yang memiliki efek 13 kali lebih kuat ketimbang morfin.
- 7-hydroxymitragynine, memiliki efek sebagai obat analgesik atau pereda rasa sakit.
- Speciociliatine, mampu meningkatkan energi, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan intensitas rasa sakit.
- Corynanthe Idine, bekerja dengan menghambat kontraksi kedutan.
- Speciogynine, memiliki peran penting dalam menciptakan efek analgesik.
- Paynantheine, menciptakan efek penghilang rasa nyeri.
Mitraphylline, kandungan untuk mengobati radang sendi, penyakit jantung, kanker, dan peradangan lainnya.
Baca juga: Fakta Nutrisi Tomat, Kandungan dan Manfaatnya untuk Kesehatan Jantung, Diabetes dan Atasi Sembelit
2. Bisa jadi pereda nyeri
Kratom memiliki tiga jenis yang berbeda. Semuanya merupakan pereda efektif untuk nyeri kronis. Jenisnya meliputi vena putih, vena hijau, dan vena merah.
Ketiganya menawarkan efek pereda nyeri dengan menempel pada reseptor opioid.
Manfaat ini terjadi berkat senyawa 7-hidroksi mitraginin dalam daun.
Meski daun ini menargetkan reseptor opioid seperti morfin dan kodein, para ahli menganggapnya sebagai opioid atipikal.
Sebab, tanaman kratom bekerja secara selektif menonaktifkan sinyal tertentu.
Efek sampingnya lebih rendah ketimbang opioid biasa.
Baca juga: 4 Manfaat Mangga untuk Kesehatan, Termasuk Jantung dan Pencernaan, tapi Waspada Getahnya
2. Meningkatkan mood
tanaman kratom memiliki efek peningkat suasana hati.
Masyarakat sering menggunakan tanaman herbal ini untuk pengobatan tradisional bagi orang-orang yang kecanduan opioid, yang membantu meringankan gejala penarikan morfin dan etanol.
Selain itu, tanaman kratom juga berpotensi sebagai antidepresan.
Sebab, daun ini dapat menurunkan kadar kortikosteron.
| Kisah Ronny Pasla, 'Si Macan Tutul' Bikin GBK Bergemuruh Gagalkan Tendangan Dewa Sepak Bola Brasil |
|
|---|
| SOSOK Kiandra Ramadhipa, Pebalap Muda Indonesia Tempati Posisi 5 di ETC 2025 |
|
|---|
| Profil Prof Yohanes Surya, Fisikawan yang Pilih Mundur dari Jabatan Komisaris Independen PT Telkom |
|
|---|
| Profil Petrus Fatlolon, Eks Bupati Tanimbar yang Dulunya Dosen, Kini Masuk Penjara |
|
|---|
| Profil dan Agama Aisha Retno, Penyanyi Keturunan Indonesia yang Sebut Batik dari Malaysia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tanaman-kratom-milik-petani.jpg)