Sumut Terkini

INILAH Sapi Kurban Jokowi di Medan, Beratnya 860 Kg, Berasal dari YT Farm Kota Binjai

Presiden Jokowi kembali memberikan hewan kurban untuk disembelih di Medan saat Hari Raya Idul Adha mendatang.

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
Sapi kurban Presiden Indonesia, Joko Widodo yang berasal dari Peternakan Bang Yanto (YT) Farm yang berada di Jalan Labu, Kelurahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (14/6/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Presiden Jokowi kembali memberikan hewan kurban untuk disembelih di Medan saat Hari Raya Idul Adha mendatang.

Hewan kurban Jokowi tersebut dibeli dari peternakan Bang Yanto (YT) Farm di Binjai.

Untuk kedua kalinya, sapi yang berasal dari peternakan Bang Yanto YT Farm.

Pada tahun 2022 yang lalu, sapi kurban berjenis Limousin milik Jokowi yang disembelih pada hari raya Idul Adha di Sumut, juga berasal dari YT Farm yang berada di Jalan Labu, Kelurahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara. 

Pemilik peternakan, Yanto, mengucapkan rasa syukur tak terhingga, jika sapi dipeternakannya terpilih lagi menjadi sapi kurban milik Jokowi.

"Pertama saya ucapkan kepada Allah SWT, yang mana sapi kita yang berjenis Peranakan Ongole (PO) Kebumen biasanya kami bilang para peternak, terpilih kembali menjadi sapi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo tahun 2024 untuk Sumut," ujar Yanto, Jumat (14/6/2024).

Sapi kurban Presiden Indonesia, Joko Widodo yang berasal dari Peternakan Bang Yanto (YT) Farm yang berada di Jalan Labu, Kelurahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (14/6/2024).
Sapi kurban Presiden Indonesia, Joko Widodo yang berasal dari Peternakan Bang Yanto (YT) Farm yang berada di Jalan Labu, Kelurahan Paya Roba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (14/6/2024). (TRIBUN MEDAN/M ANIL RASYID)

Lanjut Yanto, perjuangan dirinya selama merawat sapi berjenis PO tak sia-sia. 

"Kami selama merawat sapi ini yang gak kenal lelah, sangat-sangat berjuang agar sapi gemuk sehat dan menjadi besar, dan terpilih menjadi sapi kurban Pak Jokowi di Sumut," ujar Yanto. 

Sapinya berjenis PO ini, ia rawat lebih kurang satu tahun.

Di mana pada waktu pertama kali ia membelinya belum sebesar seperti saat ini. 

"Pada waktu itu kondisi sapinya masih kurus, jadi di sini kami rawat betul-betul. Serta program perawatan dan pakan yang maksimal, sehingga menjadi sehat dan gemuk," ucap Yanto. 

"Beratnya kurang lebih 860 kilogram, Alhamdulillah dibayar Bapak Presiden Rp 90 juta. Mulanya kami ajukan Rp 100 juta, tapi ada penawaran, sehingga harganya turun," sambungnya. 

Yanto menambahkan, membuat sapi menjadi besar dan sehat, tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Pertama pemilihan bibit, kedua perawatan dan terakhir pakan sapi. 

"kita harus tau sapi ini bangsa besar bisa mencapai satu ton kah, itu harus dipilih betul-betul. Dan kita belajar dari pengalaman selama melihara sapi. Jadi kita tau sapi yang model besar seperti apa dan bagaimana. Kemarin kami pas, gak salah pilih tenyata. Selain pemilihan bibit, kemudian perawatan serta pakan. Jadi tiga ini harus kita kuasai, agar kita bisa mencapai sapi yang kita inginkan," ucap Yanto. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved