Kunjungan Paus Fransiskus

Ketika Paus Fransiskus Bernyanyi 'Che Sara' dengan Para Wartawan dari Indonesia

Sosok Paus Fransiskus merupakan paus yang spesial, unik, dan menakjubkan.

|
Editor: AbdiTumanggor
Ho
Paus Fransiskus bersama PWKI: AM Putut Prabantoro (Dewan Pembina PWKI) mencium tangan Paus Fransiskus saat menerima Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia usai audiensi umum pada Rabu, 16 November 2022. Foto: Istimewa 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Paus Fransiskus merupakan paus yang spesial, unik, dan menakjubkan. Paus ini bernama asli Jorge Mario Bergoglio. Ia terpilih menjadi Paus ke-266 pada 13 Maret 2013 dan merupakan paus pertama yang mengambil nama Francis atau Fransiskus.

Sebelum menjadi Paus, Jorge Mario Bergoglio adalah Kardinal dari Argentina. Ia adalah Imam Jesuit (SJ) pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus.

Fransiskus lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936. Usianya 88 tahun saat ini.

Meskipun merupakan anggota Serikat Jesus (Jesuit), Jorge Mario Bergoglio memang pengagum St Fransiskus Asisi, orang suci yang menjadi simbol perdamaian, kemiskinan, pecinta lingkungan hidup, kerendahhatian, kesederhanaan dan pandai bicara dengan binatang. Sehingga sangat logis, ketika menjadi Paus, Mario Bergogllio meneladani patronnya.

Ia tidak hanya bersahaja dan sederhana, ia bahkan mengubah cara pandang terhadap seorang Paus dengan memberi perhatian besar kepada kaum miskin, perdamaian dan lingkungan hidup. Ensiklik Laudato Si adalah dokumen yang dikeluarkan Paus Fransiskus yang berisi tentang Bumi sebagai Rumah Bersama, yang harus dipelihara dan dijaga.

Dari sananya, Paus Fransiskus sangat spontan, humoris dan pecinta seni. Selain mengagumi lukisan, Paus Fransiskus suka menari khususnya Tango.

Soal musik jangan ditanya lagi. Paus ini pecinta musik klasik. Wolfgang Amadeuz Mozart dan Johann Sebastian Bach adalah komposer favoritnya. Karena begitu cintanya akan musik klasik, ia pernah kepergok wartawan keluar dari Vatikan dan mengunjungi toko musik Stereo Sound Shop. Toko ini terletak di Pantheon, Roma, Italia. Artinya dia sudah menjadi Paus selama sembilan tahun. Menyelinap dari Vatikan? Bagaimana mungkin?

Peristiwa ini terjadi pada Selasa 11 Januari 2022. "Penyelinapan“ itu terjadi pada saat pandemi Covid, dan sedikit orang yang berlalu lalang.

Paus Fransiskus di toko musik
Paus Fransiskus keluar dari toko musik Stereo Sound Shop, di Roma, Italia, Selasa, 11 Januari 2022. (Foto: Twitter Javier Martinez-Brocal)

Dalam foto yang diunggah di Twitter Javier Martinez-Brocaln nampak Paus keluar dari toko musik mengenakan jubah kebesaran berwarna putih dan bermasker sesaat sebelum masuk ke mobil. Foto ini empat hari kemudian diposting oleh Reqnews.com.

Selain musik, bagi Paus Fransiskus, menyanyi menjadi salah satu yang menjadi perhatian dan kegemarannya.

Paus ini mengatakan, “Nyanyian dan musik dapat menyentuh hati, memberikan keindahan, serta mengembalikan semangat dan harapan”.

Dengan mengutip ungkapan bijak dari St. Agustinus, Bene Cantat Bis Orat - Bernyanyi Dengan Baik Berarti Berdoa Dua Kali, Paus kemudian menegaskan bahwa bernyanyi adalah tindakan cinta jika dilakukan dengan sepenuh hati dan seni.

Hal itu ditegaskan Paus Fransiskus kepada anak-anak dari kelompok International Federation of Pueri Cantores, sebagaimana termuat dalam VaticanNews.

“Bernyanyi adalah kegembiraan khususnya ketika dinyanyikan dalam Paduan suara. Bernyanyi dan berdoa bersama, secara harmoni, mendengarkan satu sama lain, saling menunggu, menambahkan suara dan gerakan sendiri ke dalam suara orang lain, Anda membantu komunitas yang lebih luas untuk melakukan hal yang sama. Anda mengajarkan betapa baiknya berjalan dan tumbuh bersama,” ujar Paus Fransiskus.

Dan, ini dibuktikan oleh para wartawan dari Indonesia yang tergabung dalam Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Peristiwa ini terjadi pada 16 November 2022, ketika paguyuban itu bertemu dengan Paus Fransiskus di depan Basilica St. Petrus.

Paus Fransiskus menerima batik Ceplok
Paus Fransiskus menerima batik Ceplok Mangkara Kawung hadiah dari GKBRAY Paku Alam X yang dibawa oleh Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), yang diserahkan oleh Mayong Suryo Laksono dan Tri Agung Kristanto, di Vatikan, Rabu, 16 November 2022 .(Foto: Istimewa)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved