Pembunuhan IRT di Deliserdang

Kematian Rita Jelita Sinaga Dianggap Janggal, Polisi Periksa Suaminya

Seorang ibu rumah tangga bernama Rita Jelita Sinaga, ditemukan meninggal dunia.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang ibu rumah tangga bernama Rita Jelita Sinaga, ditemukan meninggal dunia.

Awalnya, wanita berusia 25 itu dinyatakan tewas karena bunuh diri, pada Sabtu (1/6/2024) lalu.

Namun belakangan, pihak keluarga korban menaruh curiga dan menganggap adanya kejanggalan dalam kematiannya.

Menurut Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat, saat ini kasus tersebut masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Kasusnya masih kita selidiki," kata Bambang kepada Tribun-medan, Senin (10/6/2024).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap suami korban berinisial LPC alias Joni (42).

"Yang bersangkutan sedang kita periksa," sebutnya.

Bambang juga belum menjelaskan, hasil pemeriksaan terhadap suami korban dan juga hasil autopsi dari jenazah wanita tersebut.

"Nanti lengkapnya akan kita sampaikan," ucapnya.

Polisi memasang garis polisi di sebuah rumah yang terletak di Jalan Diski Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.

Rumah tersebut adalah tempat, seorang wanita bernama Rita Jelita Sinaga ditemukan tewas, pada Sabtu (1/6/2024) kemarin.

Amatan Tribun-medan, rumah tersebut tampak sepi tidak berpenghuni dan jauh dari rumah para warga.

Halaman rumah itu pun tampak semak dan telah dipasang garis polisi.

Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat, membenarkan bahwa pihaknya telah memasang garis polisi di lokasi kejadian temuan mayat korban.

Katanya, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Kasusnya masih dalam penyelidikan," kata Bambang kepada Tribun-medan, Senin (10/6/2024).

Suasana di rumah Rita Jelita Sinaga yang beralamatkan di Jalan Diski Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, yang kini telah dipasang garis polisi.
Suasana di rumah Rita Jelita Sinaga yang beralamatkan di Jalan Diski Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, yang kini telah dipasang garis polisi. (TRIBUN MEDAN/HO)

Rita Jelita Sinaga, adalah seorang ibu rumah tangga yang ditemukan tewas di dapur rumahnya.

Awalnya wanita berusia 25 tahun itu, diduga tewas karena bunuh diri.

Menurut Barita Sinaga, awalnya ia mendapatkan kabar anaknya ini tewas dari menantunya.

Saat itu, menantunya yang merupakan suami korban memberikan kabar bahwa korban telah meninggal dunia, pada Sabtu (1/6/2024) sekira pukul 06.00 WIB.

"Waktu itu menantu saya nelpon, bilang kalau anak saya meninggal bunuh diri. Cuma aku minta video call tapi dia nggak mau," kata Barita

Setelah mendengarkan kabar tersebut, ia langsung pergi ke rumah anaknya yang berada di Jalan Diski Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.

Sesampainya di lokasi, dia melihat bahwa di rumah anaknya telah ramai warga dan jasad korban sudah terbaring di atas tikar di ruang tamu.

"Waktu aku datang, suaminya minta agar jasad anak ku ini segera dikebumikan katanya dalam Islam begitu, padahal anak saya beragama kristen dan menantu saya itu Budha," ucapnya.

Barita pun merasa janggal terhadap kematian anaknya ini, ia pun sempat menanyakan kepada menantunya kronologis kejadian tersebut.

"Aku tanya sama dia siapa yang buka dari gantungan, katanya dia yang buka. Kubilang kenapa nggak manggil orang, mana mungkin bisa dibuka sendiri," ujarnya.

Katanya, menantunya ini tetap bersikeras bahwa korban meninggal karena gantung diri. Memang pada saat itu, ada sarung tergantung di dapur rumah mereka.

"Katanya anak saya ini gantung diri di dapur, pakai sarung," tuturnya.

Karena curiga, Barita pun mencoba mencaritahu kepada para tetangga di sekitar rumah anaknya.

"Ada tetangga bilang, kalau ada suara minta tolong dari dalam rumah anakku. Cuma listrik di dalam rumah dimatikan," kata Barita.

Lebih lanjut, dikatakannya, saat itu ia juga sempat melihat kondisi leher jenazah memerah dan tangannya membiru.

Karena merasa adanya kejanggalan, ia pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Sunggal.

Pihak kepolisian juga telah, membawa jasad anaknya ke rumah sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

"Kami nggak terima anak kami dibilang meninggal karena gantung diri," pungkasnya.

Menurut nenek korban, Mariani, selama ini korban tinggal bersama suaminya di Jalan Diski Glugur Rimbun, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.

"Mereka sudah menikah dari tahun 2021 lalu, tinggal di situ ngontrak," kata Mariani, Senin (10/6/2024).

Katanya, sejak menikah korban dan suaminya ini sering terlibat cekcok dan bahkan sering mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Mereka sering cekcok, sering dipukul juga (korban)," sebutnya.

Ia menjelaskan bahwa pihak keluarga merasa adanya kejanggalan dalam tewasnya korban yang diisukan oleh suaminya karena bunuh diri.

Padahal, saat kejadian suaminya juga berada di dalam rumah bersama dengan korban.

"Pagi itu suaminya di rumah juga, katanya dia lagi tidur. Korban ngajak suaminya ke Berastagi, katanya suaminya itu nggak mau, jadi dia tidur," ucapnya.

Lebih lanjut, ia dan keluarga berharap kepada pihak kepolisian agar melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban yang dianggap janggal.

"Kami nggak terima, anak kami dibilang meninggal karena bunuh diri," ucapnya.

(Cr11/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved