Berita Medan
Kodam I/BB Bantah Remaja Tewas di Mandala karena Dianiaya Anggotanya, Sebut Korban Terjatuh
Rico menyampaikan, saat petugas tiba di lokasi orang-orang yang terlibat tawuran ini langsung kocar-kacir berlarian.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kodam I Bukit Barisan, membantah remaja bernama Michael Histon Sitanggang (15) tewas lantaran dianiaya oleh personelnya.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian, informasi soal tewasnya remaja tersebut akibat dianiaya oleh oknum TNI AD tidaklah benar.
"Berita yang kemarin tidak benar informasinya," kata Rico kepada Tribun-medan, Selasa (28/5/2024).
Ia mengatakan, awalnya petugas mendapatkan informasi adanya tawuran di Bantaran Rel Kereta Api Jalan Pelikan Ujung, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Satgas tiga pilar yang terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Aparatur Desa mendatangi lokasi tawuran.
"Saat terjadi tawuran Satgas tiga Pilar datang untuk membubarkan tawuran," sebutnya.
Rico menyampaikan, saat petugas tiba di lokasi orang-orang yang terlibat tawuran ini langsung kocar-kacir berlarian.
"Saat melihat petugas satgas datang, mereka lari dan kabur semua. Remaja yang meninggal ini loncat dari rel ke bawah (jembatan). Jadi tidak benar ada penganiayaan," ujarnya.
Michael Histon Sitanggang (15) tewas setelah diduga dianiaya oknum TNI AD yang ditugaskan sebagai Bintara Pembina Desa atau Babinsa.
Kejadiannya penganiayaan itu terjadi di Bantaran Rel Kereta Api, Jalan Pelikan Ujung, Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, pada Jumat (24/5/2024) kemarin.
Poridin Sitanggang yang merupakan Abang korban, menceritakan detik-detik adiknya dianiaya oleh diduga oknum Babinsa berdasarkan keterangan saksi yang di dapat.
Sebelum kejadian, adiknya ini keluar rumah untuk membeli makanan setelah mendapatkan kiriman uang dari kakaknya.
"Dia itu keluar rumah mau ngambil uang yang dikirim sama kakaknya, rencananya mau beli makan," kata Poridin kepada Tribun-medan, Senin (27/5/2024).
Katanya, saat berada di kawasan bantaran rel kereta api, adiknya ini bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya.
Ternyata waktu itu, di lokasi kejadian terjadi tawuran antara dua kelompok dan informasi tersebut sampai kepada pihak aparat setempat.
"Waktu aparat datang tawurannya sudah selesai, jadi mereka datang mau membubarkan orang yang ada di sana," sebutnya.
"Pada saat itu, semuanya melarikan diri karena adik saya ini posisinya dekat sama aparat jadi dia yang kena," sambungnya.
Katanya, saat itu adiknya ini langsung dihajar oleh oknum Babinsa tersebut sampai sempat tersungkur ke bawah jembatan rel kereta api.
"Dia jatuh pas dipukul oleh oknum (Babinsa) itu, ke bawah jembatan yang tingginya kurang lebih dua atau tiga meter," ucapnya.
Ia menjelaskan, waktu terjatuh kepala adiknya ini sempat terbentur dan mengeluarkan darah.
Lalu, menurut keterangan saksi yang didapat, setelah terjatuh adiknya ini bangkit dan dihajar lagi oleh pelaku.
"Di lokasi dia jatuh juga masih nampak darahnya," ucap Poridin sambil menunjukkan lokasi kejadian.
Lebih lanjut, ia mengatakan setelah kejadian penganiayaan itu korban sempat di bawa ke klinik oleh teman-temannya.
Lalu, oleh pihak keluarga membawa korban ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia, pada Sabtu (25/5/2024) sekira pukul 04.00 WIB.
Poridin berharap, agar kasus tersebut segera terungkap dan pelaku diberikan tindakan hukum sesuai dengan perbuatannya.
"Harapan keluarga semoga kasus ini bisa terungkap, dan pelaku ditangkap," pungkasnya.
(Cr11/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kapendam-I-Bukit-Barisan-Kolonel-Inf-Rico-Siagian-saat-ditemui.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.