Berita Nasional

Aksi Nekat Bripda IM, Densus Bayaran Mata-matai Jampidsus Soal Korupsi Timah, Atas Perintah Siapa?

Aksi nekat Bripda IM, anggota Densus 88 bayaran mata-matai Jampidsus soal kasus timah. Suruhan siapa?

Kolase Tribun Medan
Jampidsus Kejagung dan Bripda IM, anggota Densus 88 

TRIBUN-MEDAN.com - Aksi nekat Bripda IM, anggota Densus 88 bayaran mata-matai Jampidsus soal kasus timah. Suruhan siapa?

Pengusutan kasus mega korupsi Timah Rp271 triliun oleh Kejaksaan Agung nampaknya membuat beberapa pihak panik dan ketakutan.

Hal ini terbukti dengan kejadian baru-baru ini yang dialami Jampidsus Kejagung yang diduga dibuntuti oleh anggota Densus 88.

Tak hanya Itu, gedung Kejagung tak luput dari teror, sebab ada drone yang mengintai di gedung tersebut. 

Lantas siapa yang memberikan perintah dari kejadian tersebut?

Anggota Densus 88 Antiteror dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah.
Anggota Densus 88 Antiteror dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah. (istimewa via wartakota)

Menanggapi hak tersebut, Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah diminta tak cemas dalam mengusut tuntas kasus mega korupsi Timah Rp271 triliun oleh Kejaksaan Agung.

Diberitakan sebelumnya, Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, diduga dibuntuti oleh anggota Densus 88.

Febrie Adriansyah diduga dibuntuti pada saat sedang makan malam di sebuah restoran Perancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Usai kejadian itu, dilaporkan seorang anggota Densus 88, berinisial IM ditangkap, dirinya merupakan polisi berpangkat Bripda.

Kala itu, IM diduga menyamar sebagai karyawan perusahaan BUMN dengan inisial HRM.

Setelah penangkapan Bripda IM, dilaporkan bahwa dugaan penguntitan lantaran adanya misi ‘Sikat Jampidsus’.

Disebut-sebut misi Sikat Jampidsus, tak hanya dilakukan oleh Bripda IM, namun juga dilakukan oleh lima polisi lainnya.

Diduga misi Sikat Jampidsus dipimpin seorang perwira menengah Kepolisian, namun terkait hal ini belum ada penjelasan lebih lanjut, mengutip Kompas.com.

Meski di bawah bayang-bayang intimidasi dan teror, Kejadian itu diharap tak serta menyurutkan semangat jajaran Korps Adhyaksa dalam gerilya mengungkap mega korupsi di negeri ini.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Keluarga Besar (KB) Purna Adhyaksa, yang juga eks Jaksa Agung Muda bidang Pidana Umum (Jampidun) Noor Rachmad menanggapi adanya teror yang dialamatkan kepada kantor Kejagung dan Jampidsus baru-baru ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved