Nasib Sugiarti, Ibu yang Rumahnya Dirobohkan Anak Sendiri Karena Warisan, Kini Hanya Bisa Menangis

Dari permintaan tersebut, S hanya menyanggupi sebesar Rp 25 juta.

Maksud S, uang tersebut hendaknya dibagi dua dengan adik tirinya, namun KR menolak.

Sepakat Dibongkar

Sementara, Kapolsek Poncokusumo, AKP Subijanto membenarkan bahwa rumah milik Sugianti dirobohkan oleh anaknya, Khoirul Ramadani.

Peristiwa itu terjadi pada, Jumat kemarin sekira pukul 17.00 WIB, Khoirul mendatangkan buldozer lalu membongkar rumah yang barang-barangnya sudah dikeluarkan terlebih dahulu.

"Iya benar. Perobohannya pada Jumat (17/5/2024) kemarin, mulai pukul 17.00-19.00 WIB," ungkap Subijanto, melalui pesan singkat, Minggu (20/5/2024). Dikutip dari Kompas.com

Subijanto menegaskan bahwa perobohan rumah itu sudah melalui persetujuan kedua belah pihak, yakni antara Sugianti dan Khoirul Ramadani.

Subijanto menyebutkan, pihaknya juga turut dalam pertemuan kesepakatan yang disaksikan oleh pihak perwakilan Kantor Kecamatan Poncokusumo, kepala desa, dan kepala dusun setempat.

"Mereka sudah damai, dari awal memang sudah sepakat dirobohkan, dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan. Saat rumah dirobohkan, kondisi rumah sudah dikosongkan sejak 7 hari lalu," imbuh dia.

Sementara, mantan Kasatnarkoba Polres Malang itu menerangkan, bahwa selama ini rumah tersebut dihuni oleh Sugianti dan suami keduanya bernama Driyanto.

Rumah itu dulunya didirikan bersama suami pertama Sugiati, Yono Mitro yang merupakan ayah kandung Khoirul Amin.

Sementara tanahnya adalah warisan dari orangtua Sugiati.

"Pak Yono Mitro ini sudah menikah lagi," terangnya.

Perobohan rumah itu, bermula dari tuntutan Khoirul Ramadani atas uang kompensasi harta gono-gini kepada ibunya, mewakili Yono Mitro yang tidak mau ikut campur atas rumah tersebut.

Permintaan Khoirul tidak tidak mampu dipenuhi oleh Sugiati.