Liputan Khusus
Pesona Wisata Siosar di Karo Kini Memudar, Dulu Viral dan Jadi Primadona Pelancong
Kondisi Siosar di Kecamatan Merek, Kabupaten Tanahkaro, Sumut, masih menjadi perbincangan. Kawasan wisata menjadi primadona, kini memprihatinkan
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Juang Naibaho
Menurutnya yang jadi persoalan adalah sistem pembayaran yang berulang atau bukan terusan. Itu yang membuat pengunjung risih, bukan tidak mau bayar. Satu lagi catatan dari Fitri adalah fasilitas terkesan tidak sebanding dengan biaya dikeluarkan.
"Kalau fasilitasnya memadai, ya enggak masalah. Ini sudah datang jauh bayarnya berlapis, panas, mau istirahat pun enggak ada tempat. Kesannya semua harus bayar," katanya.
Terkait keluhan warga tersebut, Munarta berksimpulan pengelola sesuka hati mematok harga."Jadi pengelola ini suka hatinya buat harga," ungkap Munarta.
Mengenai pembatasan tarif atas masuk objek wisata atau retribusi, kata Munarta, secara aturan pihaknya belum memiliki wewenang turut campur.
Namun ia mengaku, pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan pengelola objek wisata khususnya di Siosar agar memerhatikan pelayanan dan memenuhi fasilitas untuk wisatawan.
"Memang sampai sekarang belum ada aturan sehingga kami tidak bisa ikut campur. Tapi, setelah dapat laporan masyarakat, kami sudah coba memberi masukan namun tidak dipedulikan para pelaku usaha di objek wisata itu," ungkapnya. (mns.tribun-medan.com)
| PENYESALAN Warga Medan Ikut Parkir Berlangganan, Sudah Bayar Setahun Tapi Tetap Diminta Tunai |
|
|---|
| Miris, Bayi Meninggal Dunia Diduga Terpapar Cat dari Bengkel Mobil di Medan |
|
|---|
| KAPOLRI Larang Anggota Tilang Manual, Polisi Sekarang Disuruh Jaga di Pos Saja |
|
|---|
| Hasil Judi Rp 21 Miliar Disita Polda Sumut dari Bos Judi Online |
|
|---|
| Masuk Kedokteran USU Rogoh Kocek Rp 100 Juta, Sumbangan Pengembangan Institusi Dipatok Rp 75 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/wisata-siosar-di-karo-sepi.jpg)