TRIBUNWIKI

Cara Novri, Delegasi Global Millenial Model United Nation, Sikapi Stigma Usia & Pencapaian Finansial

Menurutnya sebuah pencapaian bukan hanya dinilai dari karir dan prestasi akademik dengan label penerimaan penghargaan gold atau silver.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Novri Delegasi Global Millenial Model United Nation 

Saat ini wanita asal Sumatera Utara ini tengah menjalani program S2 dengan jurusan Sains Manajemen sebagai penerima beasiswa unggulan dari Kemendikbud-Ristek.

"Jadi beasiswa unggulan ini aku coba setelah lulus di semester 1 ya dan aku udah coba beberapa beasiswa sebelumnya, seperti LPDP," ceritanya.

Novri memberikan tipsnya untuk mencoba beasiswa unggulan ini, pertama dikatakannya harus tau diri sendiri, kenal diri kita seperti apa, tujuan kita apa bukan hanya sekedar kuliah.

"Dan di beasiswa unggulan ini dicari orang-orang yang cerdas secara emosional, intelektual dan spiritual, jadi nggak hanya cerdas secara intelektual tapi juga yang bisa meregulasi emosinya dengan baik," jelasnya.

Menurutnya bukan harus memiliki prestasi gemilang di bidang akademik, hanya saja Point pentingnya adalah tujuan.

"Saat nyoba beasiswa ini aku hanya memasukkan 2 delegasi tersebut, jadi aku sampaikan pas wawancara bahwa prestasi itu bukan hanya memenangkan sesuatu, tapi prestasi juga bagaimana berusaha bermanfaat dan memberikan nilai kita ke orang lain," katanya.

Kesulitannya untuk bisa mendapatkan beasiswa ini menurut adalah ketika harus mengenal diri sendiri dengan sangat baik.

Cerdas secara intelektual saja tidak cukup, walaupun dia punya prestasi dengan baik tapi cara menyampaikannya bagaimana lah yang menjadi penting.

"Dengan tidak terkesan sombong dalam menyampaikan pencapaiannya," ujar Novri.

Impiannya tak berhenti sampai disini, seperti yang disampaikan sebelumnya, bahwa harus punya tujuan. Oleh sebab itu tujuan Novri ngambil jurusan Sains Manajemen karena ia tertarik dengan dunia pendidikan.

"Aku pengen yang selaras dengan itu, makanya pilih sains karena dipersiapkan sebagai peneliti, konsultan, dan hal hal yang berhubungan dengan akademik. Kedepan jika ada jalannya, mimpi aku adalah sebagai seorang dosen dan konsultan," tukasnya.

Keseharian Novri tak hanya sebatas sebagai seorang mahasiswa S2, saat ini ia juga aktif sebagai asisten dosen dan mengajar privat bahasa Inggris.

"Kemudian juga ambil booth camp digital marketing. Karena di kuliah kan kami lebih membahas soal landasan teori yang kuat, jadi aku butuh praktisnya makanya ikut booth camp marketing ini.

Agar bisa belajar secara praktiknya bukan hanya teori di bangku kuliah aja," jelasnya.

Banyak orang terkepung dan terkekang sama perbandingan sosial yang ada dimasyarakat, di usia segini orang membandingkan dengan bagaimana mendapatkan pencapaian secara material.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved