Viral Medsos

TIDAK PERLU DIGEMBAR-GEMBORKAN LAGI, Duet Anies-Ahok di DKI Jakarta Tidak Bisa, Ini Alasannya

Diketahui, Anies dan Ahok sendiri merupakan rival di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.

Editor: AbdiTumanggor
kolase
Duet Anies dan Ahok tidak akan terjadi. (Kolase Tribun-Medan.com) 

Hambatan kedua, garis perjuangan Anies berbeda dengan garis idiologi PDIP. Hal itu jugalah yang membuat Pilkada DKI 2017 melahirkan kompetisi elektoral sangat panas.

Ketiga, hambatan teknis, soal siapa yang akan menjadi calon gubernur, siapa yang menjadi calon wakil gubernur.

Menurut Burhanuddin, belum tentu Ahok bersedia menjadi wakil Anies, begitu pula sebaliknya.

"Pertanyaannya apakah Anies bersedia turun peringkat, sebelumnya capres jadi cawagubnya Ahok, gitu kan," ujarnya.

Begitu juga Ahok, apakah dia mau jadi wakil Anies, secara kinerja belum tentu kalah dari mantan capres 01 tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi wacana duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta. Mengenai hal tersebut, Hasto mengatakan PDIP merupakan partai yang menganut sistem demokrasi yang menampung semua usulan yang datang dari bawah.

"Jadi, kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah," kata Hasto di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024) malam lalu.

Nantinya, seluruh nama-nama yang muncul akan dilakukan penjaringan dalam setiap tingkatan. "Kalau (calon) gubernur diusulkan dari DPC dan DPD, dan nama-nama tersebut baru proses penjaringan di tingkat provinsi untuk calon gubernur dan wakil gubernur," ujar Hasto.

Saat ini, kata Hasto, pihaknya sedang mencermati setiap nama-nama kandidat yang muncul. "Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah daerah yang mohon maaf belum kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," ucapnya.

Namun, di sisi lain, politikus PDIP, Darmadi Durianto pesimis partainya bakal mengusung Anies sebagai cagub DKI Jakarta. Apalagi menduetkannya dengan Ahok. "Pasnya duel (bertanding saling mengalahkan satu sama lain) bukan duet. Selain soal aturan KPU (duetkan Anies dengan Ahok) tidak membolehkannya. Yang jelas peluang Anies direkomendasikan PDIP sebagai cagub DKI Jakarta juga sangat tipis," ujarnya kepada wartawan, Minggu (12/5/2024). 

Darmadi juga menilai, usulan sejumlah pihak yang menginginkan Anies-Ahok duet dalam pilkada DKI Jakarta sulit terealisasi. "Selain faktor ideologis juga faktor gaya kepemimpinan. Ahok lebih tegas dalam mengeksekusi sebuah kebijakan sedangkan Anies banyak ragunya."

"Contoh soal kebijakan transparansi anggaran di mana di era Ahok itu dibuat secara transparan, publik bisa akses dan mengetahui setiap kebijakan anggaran Pemprov, tapi pada masa kepemimpinan Anies hal itu justru ditiadakan," jelasnya.

Baca juga: SIKAP PDIP Mendadak Lembut ke Anies, Buka Pintu Bagi Anies Jika Ingin Maju Pilgub Jakarta Lewat PDIP

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved