Viral Medsos
TIDAK PERLU DIGEMBAR-GEMBORKAN LAGI, Duet Anies-Ahok di DKI Jakarta Tidak Bisa, Ini Alasannya
Diketahui, Anies dan Ahok sendiri merupakan rival di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.
TRIBUN-MEDAN.COM - Duet Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta tidak akan bisa terwujud. Oleh karena itu, wacana duet keduanya tidak perlu lagi digembar-gemborkan.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, beberapa faktor yang melatarbelakangi hal tersebut. Di antaranya secara regulasi, Ahok tidak bisa maju sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Sebab, kata Ujang Komarudin, berdasarkan pada peraturan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Pasal 7 ayat (2), gubernur dilarang mencalonkan diri menjadi wakil gubernur di daerah yang sama.
"Sudah jelas tidak bisa (duet Anies-Ahok) isu yang tidak bisa direalisasikan, karena Undang-undang Pilkadanya mengatakan bahwa mantan gubernur tidak boleh mencalonkan jadi calon wakil gubernur di daerah yang sama."
"Jadi, duet Anies-Ahok tidak mungkin terjadi," jelas Ujang dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/5/2024), dari Wartakotalive.com.
Faktor lain adalah karena adanya konflik ideologis, hingga keduanya sulit disatukan. Pasalnya, Anies dinilai sebagai representasi kelompok Islam kanan, sedangkan Ahok sebaliknya.
Diketahui, Anies dan Ahok sendiri merupakan rival di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Menurut Ujang, munculnya isu duet Anies-Ahok tersebut hanya untuk meramaikan dinamika Pilkada, padahal sudah pasti sulit terealisasi.
"Mereka juga berbeda antara Anies-Ahok secara ideologi berbeda, secara basis massa berbeda, (mereka) bagaikan air dan minyak tak bisa bersatu."
"Menjodohkan Anies dan Ahok hanya isu meramaikan dinamika Pilkada saja, sudah tahu tidak akan terealisasi dan sulit," jelas dia.
Baca juga: SETELAH KPU Tegaskan Anies-Ahok Tidak Bisa Dipasangkan di Pilgub DKI Jakarta, 3 Hal Ini Harapan Ahok
Ahok Belum Tentu Mau Jadi Wakil Anies, Begitu pun Sebaliknya
Senada dengan Ujang Komarudin, Pengamat Politik dari Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai wacana memasangkan Anies atau Ahok di Pilkada Jakarta 2024 hanya indah di atas kertas.
Burhanuddin menilai, peluang duet Anies-Ahok tersebut sangat kecil, meski dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Akan banyak hambatan yang dihadapi untuk menyatukan keduanya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada November 2024 mendatang.
Hambatan pertama, soal basis massa, yakni kedua tokoh tersebut punya latar belakang basis massa yang berbeda, sehingga sulit untuk menduetkan Anies dan Ahok. Jika melihat akar rumput di PDIP, partai yang menaungi Ahok, pastinya akan sulit untuk menerima kehadiran Anies.
Begitu juga bagi massa Anies, basis Islamis yang menjadi pendukung Anies akan sulit menerima Ahok.
"Jangan-jangan kalau digabungkan justru yang terjadi kimiawinya, senyawanya negatif. Alih-alih menambah suara tapi malah menurunkan," ujar Burhanuddin di program Kompas Petang KOMPAS TV, yang dikutip pada Selasa (14/5/2024).
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Anies-dan-Ahok-Sosok-Mencerminkan-Karakter-Indonesia.jpg)