Sumut Terkini

Kapolresta Deli Serdang Diadukan ke Mabes Polri, Marak Judi dan Premanisme

Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandy Cahya Priambodo diadukan ke Mabes Polri oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
DOK TribunJateng.com/Mahfira
Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandy Cahya Priambodo 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandy Cahya Priambodo diadukan ke Mabes Polri oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Utara (DEMA SU).

Raphael dituding membiarkan maraknya perjudian dan premanisme di wilayah kerjanya sendiri.

Lontaran ini disampaikan oleh DEMA SU ketika menggelar aksi unjukrasa di depan Mabes Polri Rabu, (8/5/2024).

Kepada www.tribun-medan.com Ketua DEMA SU, Mahdayan Tanjung mengatakan aksi yang mereka gelar di depan Mabes Polri di Jakarta Pusat dalam rangka sekaligus meminta kepada Kapolri untuk segera melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku mafia judi yang berada wilayah Hukum Polres Deli Sedang.

Lokasi perjudian berada di kawasan Lubuk Pakam.

Ketua DEMA SU, Mahdayan Tanjung saat mengelar aksi demo di depan Mabes Polri di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu
Ketua DEMA SU, Mahdayan Tanjung saat mengelar aksi demo di depan Mabes Polri di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu (HO/DOK Pribadi)

Aksi sengaja dilakukan karena dianggap telah matinya hukum di wilayah Polresta Deli Serdang.

Banyaknya perjudian dan premanisme dianggap tidak mampu untuk ditangani oleh Polresta Deli Serdang.

"Kami dalam orasi mendesak agar Bapak Kapolri untuk segera memerintahkan Kadiv Propam Mabes Polri memanggil dan periksa Kapolres Deli Serdang. Dengan tuntutan agar mencopot Kapolres Deli Serdang yang di mana kami menilai di Wilayah Hukum Polres Deli Serdang sangat lemah terhadap yang namanya perjudian dan premanisme,“ ujar Mahdayan Tanjung Jumat, (10/5/2024).

Mahdayan pun sempat menyebutkan nama pemilik bisnis judi berinisial K, AA dan J yang masih dapat membuka bebas praktik perjudian.

Dianggap mereka bisa berani karena seperti mendapat perlindungan hukum. Padahal disampaikan negara ini adalah negara hukum.

Mahdayan sempat menyinggung soal aksi demonstrasi yang mereka sempat lakukan di depan Mapolresta Deli Serdang dan mendapat serangan dari para preman yang diduga menjadi masa bayaran mafia judi beberapa waktu seb punya.

Ia berpendapat hal yang terjadi itu mengungkapkan bahwa memang lemah polisi dan telah melakukan pembiaran kepada premanisme yang menjadi pembackup judi.

"Kita akan terus melaksanakan aksi unjukrasa di depan Mabes Polri dengan tuntutan dan massa yang lebih banyak. Kalau belum juga membuat para mafia judi ditangkap kita akan tetap aksi,"ucap Mahdayan.

Dalam aksi di depan Mabes Polri, Mahdayan membawa massa sekitar 20 orang.

Saat itu massa membawa bendera dan spanduk yang bertuliskan Copot Kapolresta Deli Serdang. Di spanduk mereka cantumkan foto-foto anggotanya yang sempat dianiaya premanisme ketika menggelar aksi di depan Mapolresta Deli Serdang beberapa bulan lalu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved