Hukum Menikah Beda Agama dalam Islam, Seperti Rizky Febian dan Mahalini Raharja

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pasangan penyanyi Rizky Febian dan Mahalini Raharja dikabarkan akan segera menikah, tapi beda agama.

Sehingga, banyak yang bertanya mengenai hukum menikah beda agama menurut Islam.

Diketahui, bahwa Rizki beragama Islam, sedangkan Mahalani beragama Hindu Bali.

Baca juga: Hukum Menjual Daging Kurban Beserta Kulitnya Menurut Islam

Menjawab pertanyaan soal hukum menikah beda agama menurut Islam, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwan, KH Muhammad Cholil Nafis menegaskan bahwa hal tersebut tidak sah secara agama. 

Cholil Nafis bilang, hal tersebut sudah ditegaskan agama, termasuk dalam fatwa MUI tentang perkawinan beda agama yang berbunyi:

1. Perkawinan beda agama adalah haram dan tidak sah.

2. Perkawinan laki-laki muslim dengan wanita Ahlu Kitab, menurut qaul mu’tamad, adalah haram dan tidak sah.

Fatwa ini mengacu pada ayat-ayat Al Quran dan hadits Rasulullah SAW yang menentang keras terkait pernikahan beda agama, agar lebih jelas silahkan simak langsung di bawah ini!

Baca juga: Hukum Kurban Secara Online, Berikut Penjelasan dan Tata Caranya

a. QS. Ar-Rum Ayat 21

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

wa min âyâtihî an khalaqa lakum min anfusikum azwâjal litaskunû ilaihâ wa ja‘ala bainakum mawaddataw wa raḫmah, inna fî dzâlika la'âyâtil liqaumiy yatafakkarûn

Artinya:

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. ar-Rum [30]: 21)

Baca juga: Doa Terbaik Rasulullah saat Sujud Terakhir Sholat, Khasiatnya Mustajab Hajat Terkabulkan

b. QS Al-Baqarah Ayat 221

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّۗ وَلَاَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْاۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِۖ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَࣖ

wa lâ tangkiḫul-musyrikâti ḫattâ yu'minn, wa la'amatum mu'minatun khairum mim musyrikatiw walau a‘jabatkum, wa lâ tungkiḫul-musyrikîna ḫattâ yu'minû, wa la‘abdum mu'minun khairum mim musyrikiw walau a‘jabakum, ulâ'ika yad‘ûna ilan-nâri wallâhu yad‘û ilal-jannati wal-maghfirati bi'idznih, wa yubayyinu âyâtihî lin-nâsi la‘allahum yatadzakkarûn