Breaking News

Tribun Wiki

Sosok Mastika Sinurat, Gadis Asal Sumut Rela Mengabdi di Pelosok Demi Pendidikan Anak Papua

Mastika Sinurat, gadis asal Sumatra Utara rela mengabdi di perbatasan Papua demi pendidikan anak pelosok

|
Istimewa
Mastika Sinurat, gadis asal Sumut rela mengajar di pelosok perbatasan Indonesia demi pendidikan anak-anak Papua 

Begitu banyak suka duka yang telah Mastika lewati.

Namun semua dihadapinya dengan semangat, semata daya juang tersebut ingin ia tularkan kepada ratusan muridnya.

Baca juga: Sosok Putu Satria Ananta Rustika, Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

"Namanya anak-anak apalagi masih TK, hiperaktifnya luar biasa. Dan yang saya suka adalah setiap kali mereka datang ke sekolah, tidak ada yang namanya nangis. Mereka datang bahkan dengan bergairah. Saya sangat senang karena mendapat nilai kekeluargaan di desa pedalaman," ungkapnya.

Namun, tak dapat dipungkiri oleh Mastika bahwa belum banyak orang tua di pedalaman yang paham jika belajar merupakan suatu hal penting. Orang tua di sana cenderung abai terhadap pendidikan anaknya.

Oleh sebab itu tak heran banyak anak di jenjang kelas 6 SD yang ditemui Mestika belum bisa membaca.

"Di pedalaman kita sering melihat fakta bahwa seorang anak yang sudah kelas 6 namun belum bisa membaca. Ada juga yang sudah duduk di bangku kelas menengah namun jika menulis hurufnya banyak yang tertinggal dan problem lain," tukasnya.

Baca juga: Sosok Anton Kurniawan, Pemilik Sekaligus Suksesor Mie Gacoan, Jokowi: Pedas Sekali

Perempuan yang berasal dari Pangururan Sumatra Utara itu selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi anak-anak pedalaman. Mastika mengajar anak-anak TK dan membuka bimbingan belajar.

Ada total 34 anak TK dan 150 anak SD yang ia ajar. Di pagi hari khususnya Senin sampai Jumat, Mastika mengajar anak-anak TK, sementara selasa Siang dan Jumat siang ia mengajar anak SD dan SMP.

"Ada kurikulum dari Yayasan Pesat Ministry yang jadi kendaraan saya dalam mengabdi. Terutama kami para guru pelosok diminta untuk mengajarkan nilai-nilai karakter bahkan juga kepemimpinan kepada anak-anak," kata Mastika.

Sejauh pengalamannya mengajar anak-anak pelosok, Mastika melihat besarnya potensi yang dimiliki mereka di samping keterbatasan yang dialami.

Tak jarang Mastika terkejut melihat betapa kreatifnya anak-anak Papua.

"Mereka bisa buat hasil karya yang bagus. Mereka punya inisiatif yang besar bahkan tanpa kita ajari. Mereka jago melukis dan menggambar, terus membuat kerajinan topi khas Papua dari bulu burung kasuari, piring lidi, semua bisa mereka lakukan. Potensi anak-anak pelosok ternyata sangat banyak," katanya.

Baca juga: Sosok Ari Bias, Musisi dan Komposer yang Kini Gugat Agnez Mo Rp 1,5 Miliar

Bertepatan dengan momentum hari pendidikan di bulan Mei ini, Mastika mengungkapkan jika pendidikan itu sangat penting.

Bagi Mestika, ketika kita menjadi orang terdidik, maka kita dapat pula merasakan menjadi manusia seutuhnya.

Pendidikan adalah hal yang tak dapat terpisahkan dari perjalanan kehidupan, mau sekecil apapun itu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved