Berita Viral
JOKOWI Halangi Pertemuan Prabowo dan Megawati? Demokrat Minta Jangan Semua Parpol Merapat ke Prabowo
PDI Perjuangan masih belum bertemu dengan Prabowo-Gibran usai PIlpres 2024. PDIP masih meyakinkan diri berada di jalur oposisi.
Komarudin menuturkan, DPP PDIP sudah dua kali memanggil Gibran untuk mengkonfirmasi mengenai statusnya.
"Kebetulan yang pertama saya panggil dengan Pak Sekjen di lantai 2 ruang Pak Sekjen dan waktu itu beliau sendiri (Gibran) yang ngomong, bahwa dia sadar tahun depan bapaknya tidak presiden lagi, 'mau ke mana lagi saya pasti bersandar di PDIP'," ucapnya.
Kedua, kata Komarudin, Gibran juga menyatakan akan setia di PDIP saat berada di sekolah partai.
"Itu kan Ibu (Megawati Soekarnoputri) tanya Mas Gibran sama Bobby (Bobby Nasution), mau tetap di sini apa berpindah partai? Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDIP," ungkapnya.
Komarudin menambahkan, saat ini status Gibran sudah tak lagi jadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Gibran itu sudah bukan kader partai lagi, saya sudah bilang sejak dia ambil putusan itu (jadi cawapres Prabowo)," tuturnya.
Baca juga: Lirik Lagu Batak Loas Au yang Dipopulerkan oleh Osen Hutasoit
Baca juga: VIRAL Onigiri dengan Cita Rasa Ketiak Basah Keringat dari Cewek Jepang, Dijual Seharga Rp150 Ribu
Demokrat: Jangan Semua Oposisi
Sekretaris Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Andi Mallarangeng menilai tidak perlunya seluruh partai untuk berbondong-bondong masuk dalam koalisi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Awalnya, Andi mengungkapkan bahwa partai yang masuk dalam koalisi Prabowo-Gibran masih belum memenuhi target untuk mendukung pemerintah.
Dia menjelaskan, untuk saat ini, partai yang masuk dalam koalisi Prabowo-Gibran sekaligus berada di parlemen ada empat partai yaitu Gerindra, Demokrat, PAN, dan Golkar.
Namun, Andi mengungkapkan bahwa memang koalisi pendukung Prabowo-Gibran dianggapnya masih kurang, tapi dia menginginkan agar tidak seluruh partai untuk masuk ke pemerintahan.
Menurutnya, hal tersebut justru membuat tidak adanya keseimbangan dalam sistem pemerintahan, dalam hal ini terkait oposisi pemerintah.
"Cuma kita harus mengerti bahwa ada kebutuhan Pak Prabowo untuk mendapatkan dukungan mayoritas dari parlemen. Sekarang koalisi kami berempat itu masih 48 persen."
"Jadi perlu untuk tambahan dukungan lagi, mungkin satu atau dua partai tetapi jangan semua (partai masuk koalisi Prabowo-Gibran). Nanti tidak ada oposisi," katanya dalam program Satu Meja The Forum yang ditayangkan di YouTube Kompas TV dikutip pada Kamis (2/5/2024).
Kendati demikian, jika memang ada partai di luar koalisi Prabowo-Gibran saat ini ingin masuk, Andi menginginkan agar partai tersebut konsisten untuk selalu mendukung pemerintahan.
PDI Perjuangan
Prabowo-Gibran
oposisi
Nasdem dan PKB sudh bergabung dengan Prabowo-Gibra
Tribun-medan.com
| Bocoran KPK soal Menkes Budi Gunadi Berpeluang Diperiksa, Kasus Suap Proyek Rumah Sakit |
|
|---|
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Prabowo-Subianto-melarang-pendukungnya-untuk-menyerang.jpg)