Tribun Wiki
Sejarah Hari Buruh Internasional atau May Day, Karl Marx: Bersatulah!
Tiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Berikut ini sejarah yang terjadi sebelum abad ke 19
Pada tanggal 1Mei 1889, diadakannya kongres Internasional yang kedua.
Disitulah para buruh serta politisi yang beraliran sosialis mengadakan pertemuan Internasional dalam rangka mengaplikasikan seruan Karl Marx
Baca juga: Daftar 10 Tuntutan Buruh di Momen Hari Buruh, Cabut UU Cipta Kerja Nomor 6
Seruan Karl Marx tersebut berbunyi "Para buruh yang ada di seluruh dunia, Bersatulah!".
Lalu, setelah negara-negara komunis mengalami kekalahan dan para buruh juga nasibnya menjadi lebih baik, tanggal 1 Mei pun diperingati sebagai parade kultural belaka.
Bukan lagi terkenal sebagai ritual untuk yang menganut politik kiri.
Apa yang terjadi dengan buruh negara kita pada saat politik reformasi?
Secara politik, memang benar adanya bahwa buruh beserta serikatnya memiliki kebebasan.
Baca juga: Peringatan Hari Buruh, Partai Buruh Layangkan 10 Tuntutan di Hadapan Kadisnaker Sumut
Namun, apabila dilihat dari sisi ekonomi, kondisi kehidupan buruh terlihat semakin buruk.
Sebelum jatuhnya Soeharto, organisasi buruh bersifat korporatis dan tunggal.
Hanya SPSI yang boleh mewakilkan politik buruh. Organisasi lain tidak diperbolehkan mewakili para buruh.
Orde Baru tidak memperbolehkan adanya pluralisme politik. Semua organisasi harus ditunggalkan.
Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan oleh SPSI.
Baca juga: HARI Buruh Internasional 1 Mei 2022, LBH Medan Sorot Dua Tahun Jalannya UU Cipta Kerja
Yang sebelumnya menekan pemerintah untuk lebih memperhatikan para buruh, malah melakukan sebaliknya.
Mereka menjadi kaki tangan pemerintah untuk mengendalikan para buruh yang ada di tanah air.
Terlebih lagi, Orde Baru juga memeliki masa lalu yang traumatis dengan PKI yang terkenal dekat dengan para buruh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hari-Buruh-Internasional-di-London.jpg)