Tribun Wiki

Sejarah Hari Buruh Internasional atau May Day, Karl Marx: Bersatulah!

Tiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Berikut ini sejarah yang terjadi sebelum abad ke 19

|
Editor: Array A Argus
Troublemaker 1949/Wikimedia Commons
Longmarch ppada Hari Buruh Internasional di London beberapa waktu lalu.(Troublemaker 1949/Wikimedia Commons) 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day.

Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day ini tak terlepas dari sejarah panjang perjuangan para buruh.

Kegiatan Hari Buruh Internasional ini semata-mata untuk memberikan penghormatan bagi mereka, khususnya para pejuang buruh dalam memperjuangkan hak dan perlindungan yang layak.

Dikutip dari Tribun Jogja, istilah "May Day" merujuk pada perayaan pergantian musim semi di Amerika sebelum abad ke-19.

Baca juga: Partai Buruh Sumut Akan Gelar Aksi di 29 Kabupaten dan Kota Saat Hari Buruh Mendatang

Hari Buruh Internasional, juga dikenal sebagai May Day, adalah hari di mana orang memperingati hak-hak buruh dan delapan jam kerja yang mereka lakukan.

Kondisi kerja buruh Amerika pada saat itu sangat buruk, terutama di sektor industri.

Buruh harus bekerja 16 jam sehari dan menerima kompensasi yang tidak layak.

Selain itu, mereka tidak memiliki jaminan keselamatan dan layanan kesehatan yang memadai.

Baca juga: Maknai Hari Buruh Sedunia, Kapolres Dairi Dairi Makan Siang  Bersama dengan Buruh

Maka dari itu mereka pun melakukan unjuk rasa yang melibatkan tiga organisasi yaitu, Federation of Organized Trades and Labor Unions, Knight of Labor, dan yang terakhir International Workingmen's Association atau dikenal sebagai First International.

Aksi unjuk rasa itu memakan korban hingga sebelas orang.

Empat di antaranya adalah para demonstran dan tujuh orang lainnya adalah para polisi.

Setelah kejadian ini berakhir, banyak sekali para aktivis yang ditangkap dan masuk ke dalam jeruji besi.

Setelah itu, para aktivis, politisi dan tentu saja buruh, terutama di bagian Negara Eropa Timur memperingati tanggal tersebut sebagai hari kemanangan bagi buruh.

Baca juga: Berita Foto: Partai Buruh Layangkan 10 Tuntutan Dihadapan Kadisnaker Sumut, Hari Buruh 2023

Apakah bagi Tanah Air kita juga berlaku demikian? Atau malah sebaliknya?

Mengingat pada hari itu, justru digunakan sebagai momentum untuk merenung kekalahan yang dialami para buruh seperti menganggur atas diberlakukannya PHK.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved