Tribun Wiki

5 Syarat Berkurban saat Idul Adha Menurut Ustaz Abdul Somad, Ini Keistimewaanya

Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan mengenai syarat berkurban pada Idul Adha. Simak ulasan berikut ini

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN / ANIL
Yanto pemilik sapi jenis limosin memamerkan sapinya yang dibeli Presiden Joko Widodo untuk dikurbankan pada Idul Adha di Sumut, Sabtu (9/7/2022). Yanto merupakan peternak asal Binjai. 

Selama empat hari, terhitung mulai 10 hingga 14 Zulhijjah, orang tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.

"(Orang yang ingin berkurban juga harus) sanggup membeli hewan kurban," kata UAS.

Boleh Menerima Hewan Kurban dari Non Muslim

UAS menerangkan, umat muslim boleh menerima hewan kurban dari umat muslim.

Dengan catatan, pemberian hewan kurban itu tidak ada kaitannya dengan ritual agama si pemberi.

Jika pemberian kurban dimaksudkan untuk kepentingan ritual agama orang yang memberi tersebut, maka hukumnya haram.

"Terima (hewan) kurban itu. Nanti waktu motongnya atas nama kaum muslimin," kata UAS.

Baca juga: Grab Sumbang Sapi Kurban 1 Ton dan Ratusan Kambing untuk Mitra Pengemudi dan Masyarakat

Bagaimana cara menyembelihnya nanti, UAS pun mencontohkan, jika diberikan satu ekor sapi, maka dalam proses penyembelihan harus disebutkan atas nama kaum muslimin, setidak-tidaknya tujuh orang.

Jika ada yang bertanya mengenai dalil ini, lanjut UAS, Rasulullah sendiri pernah menerima hadiah dari kaum non muslim.

Saat Nabi Muhammad S.A.W masih hidup, Rasul pernah berkirim surat dengan Muqauqis, Raja Mesir yang menganut agama Kristen Ortodoks Koptik.

Setelah membaca surat nabi yang dibawakan oleh sahabat Rasul Hatib bin Abi Balta'ah, maka Raja Mesir tadi memberikan nabi sebuah hadiah berupa madu dari Provinsi Banha.

Baca juga: Panjang Urusan Akibat Sapi, Dewi Perssik Kini Ancam Bawa Kasus Sapi Kurban ke Meja Hijau: Ini Fitnah

Atas pemberian hadiah itu, nabi menerimanya.

Bahkan nabi menghabiskan madu yang diberi oleh Muauqis tersebut.

Sehingga, boleh-boleh saja umat muslim menerima hewan kurban dari masyarakat non muslim.

Keistimewaan Berkurban

Ustadz Abdul Somad menjelaskan hewan kurban nanti akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya.

"Kenapa tidak disebut daging dan tulang, justru disebut tanduk, kuku, dan bulu? Karena tanduk, kuku, dan bulu adalah sampah yang dibuang, yang dibuang saja nanti akan datang bersaksi bahwa kau sudah beribadah apalgi dagingnya, tulangnya lemaknya, kulitnya maka semuanya kan bersaksi bahwa engkau sudah beribadah, patuh, tunduk kepada Allah," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube semuthitamTV.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved